Advertorial
Intisari-Online.com - Kondisi alam di mana manusia tinggal akan mempengaruhi kebiasaan dan cara hidupnya.
Manusia akan beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya untuk bertahan hidup.
Misalnya masyarakat yang tinggal di pegunungan punya cara hidupnya sendiri yang berbeda dengan masyarakat tepi pantai.
Iklim dan cuaca biasanya mempengaruhi kebiasaan dan cara hidup masyarakat setempat, seperti halnya suku asli Siberia ini.
Mereka punya kebiasaan yang unik dan mungkin bagi masyarakat luar akan tampak ekstrem.
Suku ini bernama Suku Nenet. Mereka tinggal di wilayah Arktik Rusia yang dingin dan beku.
Sekilas wajah suku ini perpaduan Asia (Mongol) dan Eropa (Rusia).
Mereka adalah suku yang hebat dengan daya tahan tubuh yang kuat melawan kebekuan kutub utara yang memiliki cuaca dingin ekstrim.
Salah satu keunikan suku ini yang dapat membuat orang-orang tercengang adalah bagaimana mereka memakan rusa buruan.
Mereka memilih berburu rusa untuk bertahan hidup, bahkan dikenal sebagai suku peternak rusa yang tangguh.
Dengan menggunakan tali sejenis lasso, mereka menjerat rusa kutub, yang ternyata dimanfaatkan setiap bagiannya, termasuk tetesan darah hewan ini.
Setelah rusa-rusa dijerat, ditangkap lalu dibunuh, selanjutnya dikuliti.
Suku Nenet menguliti rusa tangkapan mereka untuk dijadikan pakaian melawan cuaca dingin yang menusuk tulang.
Lalu, semua anggota keluarga akan berkumpul mengitari rusa.
Inilah bagaimana mereka memakan daging rusa buruan mereka, yaitu dengan sedikit demi sedikit daging rusa disayat dan langsung dimakan mentah-mentah.
Sementara darah-darah rusa yang masih mengenang didalam tubuh rusa diambil memakai sendok sayur lalu dibagikan dalam gelas-gelas untuk diminum.
Sambil menyantap daging rusa yang masih hangat, anggota suku ini termasuk anak-anak suku Nenets akan menikmati hidangan lezat itu.
Mereka menikmatinya sembari mereka bercengkrama, meski darah berlepotan dimulut dan tubuh.
Bukan tanpa alasan mereka memiliki kebiasaan itu.
Rupanya, mereka menyakini bahwa memakan daging rusa mentah dan meminum darah adalah upaya melawan cuaca dingin yang sangat ekstrim.
Ada pula keunikan lain dari cara mereka berburu rusa. Untuk berburu, mereka dibantu oleh anjing-anjing.
Anjing-anjing samoyed menjadi teman suku ini untuk membantu mereka menggiring kawanan rusa yang mencari reremputan di bawah timbunan salju.
Begitulah suku ini beradaptasi dengan baik dengan kondisi Arktik.
Sementara soal sistem kepercayaan, duku ini masih memiliki sistem kepercayaan perdukunan dan animisme.
Hebatnya, mereka sangat menghormati tanah dan sumber daya alam yang ada, yang merupakan sumber kehidupan mereka.
Sehingga, alam disana tetap terjaga meski mereka hidup nomaden.
Sayanngnya, disebut-sebut para pendatang dan penyusup sering masuk ke wilayah mereka untuk mencuri rusa-rusa suku Nenets.
Padahal, rusa yang mereka gembalakan merupakan mata pencaharian utama Nenets.
(*)