Benarkah Semua Keturunan Orang Indonesia Sebenarnya Berasal dari Negara Asia Tenggara Ini, Terdengar Tak Masuk Akal Namun Nenek Moyang Orang Asia Konon Berasal dari Negara Ini

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Penyebaran orang Polinesia hingga ke Indonesia.
Ilustrasi - Penyebaran orang Polinesia hingga ke Indonesia.

Intisari-online.com - Selama ini mungkin kita selalu berpikir tentang sejarah Indonesia yang begitu panjang.

Mulai dari kerajaan yang berkembang di Indonesia, hingg merebut kembali tanah air nusantara dari penjajah asing hingga membentuk kesatuan negara.

Namun sedikit terlintas di benak kita, dari mana kita berasal dan siapa sebenarnya nenek moyang banga Indonesia ini.

Sementara itu, dalam sebuah tulisan di Ancient Origin menceritakan, konon sebagian besar orang-orang Polinesia berasal dari tanah yang sama.

filip[iBaca Juga: Indonesia Lagi yang Pusing Setelah ASEAN Dipegang Pemimpin Negara Sekutu Setia China Ini, Lihat Langkah Indonesia Cegah ASEAN Jadi Boneka Tiongkok Selamanya

Bisa dikatakan, kemungkinan leluhur orang Indonesia adalah orang-orang Polinesia yang melakukan migrasi.

Penelitian tentang asal usul dan penyebaran ayam Polinesia telah membantu para ilmuwan merekonstruksi migrasi awal orang Polinesia dan hewan yang mereka bawa.

Hasilnya mengungkapkan bahwa Filipina adalah tanah air leluhur yang paling mungkin bagi orang Polinesia, yang nenek moyangnya menjajah Pasifik sekitar 3.200 tahun yang lalu.

Pelaut Polinesia menjelajahi wilayah Pasifik yang luas dan mendiami hampir setiap pulau yang dapat dihuni di Samudra Pasifik jauh sebelum penjelajah Eropa tiba pada abad ke-16.

Baca Juga: Kekuasaan Majapahit Menyebar Hingga Asia Tenggara Bahkan Disebut Pernah Taklukkan Wilayah Filipina, Ternyata Begini Cara Majapahit Hancurkan Kerajaan Filipina Kuno Menurut Nagarakertagama

Baca Juga: Majapahit Punya Olahraga Populer Semasa Masih Berdiri, Tapi Mengapa Malah Mati di Indonesia dan Justru Berkembang Luas di Negara Tetangga Ini?

Namun, hubungan leluhur orang-orang yang tinggal di pulau-pulau yang tersebar luas di Samudra Pasifik telah lama membingungkan para antropolog.

Teori yang dominan adalah bahwa orang-orang Polinesia adalah bagian dari orang-orang Austronesia yang mengarungi laut yang berasal dari Taiwan, yang tiba di sana melalui Cina Selatan sekitar 8000 tahun yang lalu.

Dari sana diyakini bahwa penyebarannya melintasi Pasifik ke Polinesia, sebuah sub-wilayah yang terdiri dari lebih dari 1.000 pulau yang tersebar di Samudra Pasifik bagian tengah dan selatan.

Diperkirakan sekitar tahun 1400 SM, 'Orang Lapita', yang dinamai menurut tradisi tembikar mereka, muncul di Kepulauan Bismark di barat laut Melanesia.

Peta penyebaran orang-orang polinesia.
Peta penyebaran orang-orang polinesia.

Budaya ini dipandang telah beradaptasi dan berkembang melalui ruang dan waktu sejak kemunculannya "Out of Taiwan".

Hanya dalam tiga atau empat abad antara sekitar 1300 dan 900 SM, budaya arkeologi Lapita menyebar 6.000 km hingga mencapai Fiji, Tonga, dan Samoa.

Namun, kepercayaan bahwa orang Lapita terkait dengan Polinesia telah lama diperdebatkan.

Baca Juga: Tampak Tenang-tenang Saja, Filipina dan China Rupanya Masih Berselisih Tentang Masalah Ini, Presiden Terpilih Mendatang Diharapkan Tak Mengulangi Kecerobohan Presiden Duterte

Baca Juga: Desa di Lumajang Hancur Usai Dihantam Erupsi Gunung Semeru, Desa di Jepang Ini Malah Berdiri Tepat di Kawah Gunung Berapi, Kok Bisa?

Lalu, hubungan langsung antara Lapita dan daratan Asia Tenggara masih hilang, karena kurangnya data di Indonesia dan Malaysia.

Dalam studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Amerika Proceedings of the National Academy of Sciences, tim peneliti internasional yang dipimpin oleh Alan Cooper, direktur Australian Centre for Ancient DNA (ACAD), di University of Adelaide menggunakan DNA purba untuk mempelajari asal usul dan penyebaran ayam Polinesia nenek moyang.

Mereka menemukan bahwa ayam Polinesia memiliki akar genetik di Filipina, menjadikan wilayah itu sebagai calon tanah air bagi orang-orang Lapita yang misterius yang mengangkut burung-burung peliharaan ke pulau-pulau Pasifik.

"Kami tidak menemukan tanda tangan(genetik)ini di tempat lain di dunia kecuali di Filipina dan daerah sekitarnya," kata Profesor Cooper.

Namun, dia juga menekankan bahwa Filipina bisa saja menjadi tempat persinggahan para pelaut purba.

Penelitian lebih lanjut sekarang telah dilakukan pada ayam modern di Asia Tenggara untuk melihat ke mana jejak genetik mengarah.

Artikel Terkait