Bak Ibu Kota yang Mengatur Satu Negara, Terkuak Inilah Kewajiban Setiap Wilayah Kekuasaan Majapahit yang Sudah Berhasil Ditaklukkan, Harus Serahkan Ini pada Majapahit

Tatik Ariyani

Penulis

Raja Majapahit Hayam Wuruk
Raja Majapahit Hayam Wuruk

Intisari-Online.com - Didirikan pada akhir abad ke-13, Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan terbesar yang pernah berdiri di wilayah Indonesia.

Masa kejayaan Kerajaan Majapahit disebut tak terlepas dari peran Gajah Mada.

Setelah dilantik menjadi Mahapatih di Kerajaan Majapahit, Gajah Mada bersumpah untuk menyatukan nusantara.

Sumpah itu kemudian dikenal dengan sebutan Sumpah Palapa.

Baca Juga: Rupanya Turunan dari Zaman Majapahit, Kuliner di Jawa Cenderung Memiliki Rasa Manis dan Merupakan Simbol Ini Bagi Masyarakat Jawa

Pada masa pemerintahan Ratu Tribhuwana Wijayatunggadewi, Gajah Mada mulai memperluas wilayah kekuasaan Majapahit dengan menaklukkan Bali dan beberapa kerajaan di nusantara.

Setelah itu, wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit semakin luas.

Hal ini dapat diketahui dari buku yang ditulis oleh seorang pedagang bernama Wang Tayuan dari Tiongkok, yang mengatakan bahwa wilayah taklukkan Majapahit meliputi Sumatera, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Indonesia timur.

Setelah Tribhuwana Wijayatunggadewi mengundurkan diri, takhta Kerajaan Majapahit dilanjutkan oleh Hayam Wuruk dengan Gajah Mada tetap menjadi mahapatihnya.

Baca Juga: Inilah Sosok Gajah Enggon yang Jadi Mahapatih pada Era Kelamnya Majapahit sebagai Pengganti Gajah Mada yang Dikecam Lantaran Perbuatan Cerobohnya

Di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk, penaklukkan daerah-daerah yang belum mengakui kedaulatan Majapahit terus berlangsung.

Selama 21 tahun menjadi mahapatih, Gajah Mada berhasil melaksanakan misinya untuk menyatukan nusantara di bawah kekuasaan Majapahit.

Lebih dari 30 wilayah berhasil dikuasai, di antaranya Bedahulu (Bali), Lombok, Palembang, Swarnabhumi (Sriwijaya), Tamiang, Samudera Pasai, Pulau Bintan, Tumasik (Singapura), Semenanjung Malaya, Kapuas, Katingan, Sampit, Kotalingga (Tanjunglingga), Kotawaringin, Sambas, Lawai, Kandangan, Landak, Samadang, Tirem, Sedu, Brunei, Kalka, Saludug, Solok, Pasir, Barito, Sawaku, Tabalong, Tanjungkutai, dan Malinau.

Seluruh wilayah yang luas tersebut diayomi dengan semboyan "Bhineka Tunggal Ika, tan hana dharma mangrwa, dan Mitreka Satata", yang artinya, meskipun berbeda-beda, tetapi tetap satu, sebab tidak ada dharma (kewajiban) yang berbeda.

Ketika Hayam Wuruk memerintah, wilayah Kerajaan Majapahit pun semakin luas, yakni hingga mencapai Gurun, Sukun, Taliwung, Sapi Gunungapi, Seram, Hutankadali, Sasak, Batayan, Luwuk, Makassar, Buton, Kunir, Galiyan, Salayar, Sumba, Muar (Saparua), Solor, Bima, Wandan (Banda), Ambon, Wanin, Seran, Timor, dan Dompo.

Lantas, apa saja kewajibanwilayah-wilayahyangberhasil ditaklukkan oleh Majapahit?

Prasasti Wingun Pitu menyebutkan bahwa pemerintahan Majapahit dibagi menjadi 14 daerah bawahan yang dipimpin oleh seorang bergelar Bhre.

Baca Juga: Krisis Energi Makin Parah, Pemerintah Sampai Larang Ekspor Batubara dari Seluruh Perusahaan yang Ada di Indonesia, Kekhawatiran Ini Sebabnya

Daerah-daerah bawahan tersebut yakni Daha, Wengher, Matahun, Lasem, Pajang, Kahuripan, Singasari, Mataram, Wirabhumi, Pawanuhan, Jagaraga, Kabalan dan Singapura.

Lima daerah menurut kiblat yaitu utara, timur, selatan, barat dan pusat yang disebut Mancanegara diperintah oleh Juru Pangalasan yang bergelar Rakryan.

Kewajiban utama daerah bawahan hanya menyerahkan upeti tahunan dan menghadap raja pada waktu yang ditetapkan sebagai tanda kesetiaan dan pengakuan terhadap kekuasaan Majapahit.

Sementara untuk mengawasi wilayah Majapahit yang sangat luas, kerajaan memiliki armada yang sangat besar dan ditakuti oleh negara-negara lain.

Armada tersebut ditempatkan di Lautan Teduh atau Samudera Pasifik dan di pantai utara Pulau Jawa.

Artikel Terkait