Biasanya mereka dipandang sebagai masyarakat pemburu dan peramu.
Hanya saja, oleh pemerintah Indonesia, Suku Dayak Punan disebut sebagai suku asing.
Apa alasannya?
Dilansir dari kompas.com pada Jumat (31/12/2021), semua itu karena pola hidup Suku Punan yang berpindah-pindah di dalam hutan.
Mereka memang tidak memiliki tempat tinggal permanen dengan alasan mengikuti siklus 'alam'.
Selain alasan mengikuti siklus alam, alasan lain mereka suka berpindah-pindah adalah demi keamanan.
Mereka ingin jauh dari gangguan suku lain.
Bahkan di dalam hutan pun, mereka terpisah dari suku Suku Dayak lainnya.
Akan tetapi semakin berjalannya waktu, ada juga beberapa anggota Suku Punan yang hidup berdampingan dengan suku lainnya.
Walau jumlahnya bisa dihitung pakai jari.
Karena sangat terisolasi, untuk bertahan hidup, mereka umumnya berburu, mencari sagu, menangkap ikan, dan mengolah tumbuhan.
Semua itu sudah mereka lakukan secara turun-temurun.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR