Kehebatannya Pernah Sampai Taklukkan Nusantara, Tak Disangka Ini Dia Taktik Perang Andalan Kerajaan Majapahit yang Membuatnya Menjadi Kerajaan Terbesar di Indonesia

Tatik Ariyani

Editor

Ilustrasi Mahapatih Gajah Mada
Ilustrasi Mahapatih Gajah Mada

Intisari-Online.com -Siapa tak kenal dengan sosok Gajah Mada, seorang mahapatih berpengaruh yang mengantarkan Kerajaan Majapahit menuju puncak kejayaannya.

Gajah Mada dikenal sebagai sosok patih perkasa yang setia kepada pemangku takhta Majapahit untuk terus menjaga keutuhan dan melebarkan pengaruh kerajaan.

Salah satu peranan Patih Gajah Mada pada masa kejayaan Majapahit adalah menyatukan wilayah nusantara seperti yang diucapkannya dalam Sumpah Palapa.

Di bawah Gajah Mada, Majapahit dikenal memiliki kekuatan militer perkasa.

Baca Juga: Berjasa Untuk Majapahit, Siapa Sangka Patih Gajah Mada Dituduh Terlibat Dalam Pembunuhan Raja Kerajaan Terbesar di Nusantara Itu Lewat Plot Paling Keji Sekaligus Singkirkan Musuhnya

Tak heran, karena Gajah Mada memiliki strategi perang yang terbilang jitu.

Untuk mendukung ambisi Gajah Mada untuk menguasai nusantara, ada delapan strategi perang yang digunakan Majapahit.

Dalam buku "Perang Bubat 1279 Saka: Membongkar Fakta Kerajaan Sunda vs Kerajaan Majapahit" oleh Sri Wintala Achmad, diungkap strategi perang yang digunakanMajapahit sebagai berikut:

Baca Juga: Terlanjur Terjerat 'Kutukan' Sumpah Palapa yang Diikrarkannya Sendiri, Gajah Mada Pasrah Karir Gemilangnya Tenggelam oleh Nafsunya Sendiri, Raja pun Jadi Korban

1. Strategi Sapit Urang

Dalam strategi ini, para prajurit ditempatkan dalam beberapa pasukan.

Dua kelompok pasukan pertama akan bertindak menjadi tangan-tangan perkasa dari seekor udang yang masing-masing dipimpin oleh komandan sayap, bisa Senapati, Penatus, atau seorang Lurah, tergantung besarnya jumlah pasukan.

Kemudian, dua kelompok pasukan pertama akan menjepit dan mengacaukan pihak musuh dari dua arah yang berlawanan.

Sementara di bagian tengah, pasukan utama akan berhadapan dengan pihak lawan.

2. Strategi Garuda Nglayang

Dalam strategi ini, pasukan mengandalkan kekuatan pasukan yang besardan meniru gerakan terbang burung garuda.

Panglima dan pemimpin pasukan berada di paruh, kepala, sayap dan ekor untuk memberikan perintah kepada anak buahnya.

Baca Juga: Kisah Memilukan Elisabeth Fritzl Disekap 24 Tahun oleh Ayahnya Sendiri, Ibunya Tak Sadar Bahwa Puterinya Hidup di Bawah Tanah dan Mengiranya Hilang

3.Strategi Dirada Meta

Dirada Meta menerapkan strategi seperti gajah yang mengamuk karena pasukan akan seperti seekor gajah bertenaga besar yang sedang marah, memainkan belalainya dan mengerahkan kekuatan gadingnya yang keras dan tajam.

Strategi Dirada Meta dilakukan dengan mengerahkan seluruh kekuatan pasukan.

Pasukan induk dan pasukan pendamping akan bergerak bersama-sama untuk menghancurkan lawan.

4. Strategi Emprit Neba

Membentuk formasi seperti burung gelatik yang dalam jumlah banyak bersaa-sama turun dari udara, strategi ini biasanya dilakukan oleh Senapati Agung atau sepasukan prajurit yang sudah putus asa karena sudah terjepit namun pantang menyerah.

5. Strategi Cakra Byuha

Formasi perang ini dapat digunakan untuk masuk ke tengah-tengah medan peperangan yang sudah terkejut dahulu.

Baca Juga: Berjasa Untuk Majapahit, Siapa Sangka Patih Gajah Mada Dituduh Terlibat Dalam Pembunuhan Raja Kerajaan Terbesar di Nusantara Itu Lewat Plot Paling Keji Sekaligus Singkirkan Musuhnya

Strategi ini dapat menghadap ke segala arah sesuai keadaan yang berkembang di medan perang yang sengit atau mengarah pada perang brubuh.

6. Strategi Gedhong Minep

Strategi ini dilancarkan untuk menjebak musuh yang berjumlah lebih sedikit.

Caranya dengan memancing pasukan lawan untuk masuk ke dalam gelar.

Saat sudah masuk di tengah, pasukan lawan akan dikurung dan dihancurkan.

Panglima dari strategi Gedhong Minep berada di dalam lingkaran yang tertutup rapat, sementara Senapati berada di tengah, dikelilingi bawahan dan prajurit.

7. Strategi Samudra Rob

Strategi ini mengharuskan pasukan bergerak maju secara teratur, berlapis-lapis, dan bertubi-tubi tanpa ada habisnya seperti gerak gelombang laut.

8. Strategi Pasir Wutah

Strategi ini menjadi strategi perang yang muncul dengan sendirinya ketika para prajurit dan senapati tidak bisa mempertahankan tata letak, tata serang atau daya pertahanannya.

Strategi ini sangat kacau karena setiap prajurit bergerak bebas tanpa aturan.

Artikel Terkait