Intisari-online.com - Salah satu sejarah Majapahit yang dikenal dunia adalah ketika pendiri Majapahit Raden Wijaya berhasil menipu anak buah Khubilai Khan, alias pasukan Mongol.
Dalam sebuat catatan yang ditulis Ancient Origins, pasukan Khubilai Khan tiba di Jawa tahun 1292.
Sebelum kedatangan pasukan Mongol, terjadi pemberotakan di kerajaan Singasari oleh Jayakatwang dari Kediri.
Akibatnya kerajaan Singasari di ambang kehancuran karena pemberontakan Jayakatwang.
Satu-satunya yang selamat adalah Raden Wijaya, yang melarikan diri ke Madura untuk mendirikan kerajaan baru.
Namun, sebelum mendirikan kerajaan baru Raden Wijaya mendekati pasukan Khubilai Khan, untuk membentuk aliansi mengalahkan Jayakatwang.
Alhasil, keduanya pun sepakat dengan imbalan Raden Wijaya akan memberikan upiti besar pada Kaisar Yuan.
Serangan pun dilakukan, Jayakatwang berhasil dikalahkan oleh pasukan Mongol dan Raden Wijaya.
Setelah itu, Raden Wijaya pamit untuk menyiapkan hadiah kepada pasukan Mongol untuk dibawa ke Tiongkok.
Namun, tanpa diduga Raden Wijaya justru balik menyerang pasukan Mongol ketika mereka sedang lengah, tanpa bisa melakukan serangan balasan.
Sisanya terbunuh, dan lainnya hanya bisa melarikan diri ke Tiongkok.
Meski berhasil dikadali oleh Raden Wijaya pasukan Mongol tersebut sebenarnya bukan pasukan sembarangan, karena konon merupakan prajurit Khubilai Khan.
Meski dalam catatan Khubilai Khan tidak turun tangan langsung saat membantu Raden Wijaya.
Dalam catatan Tiongkok Kuno Khubilai Khan adalah sosok yang dikenal sebagai pendiri Dinasti Yuan, salah satu kaisar paling terkenal di China.
Dia adalah cucu Jengghis Khan, pendiri kekaisaran Mongol.
Prajuritnya dikenal handal dan berhasil menaklukkan banyak wilayah di daratan China.
Ketika kakak laki-laki Kubilai Khan, Möngke, menjadi Khagan Kekaisaran Mongol pada tahun 1251, ia diangkat sebagai gubernur wilayah kekaisaran Tiongkok, yaitu Tiongkok utara.
Pada saat itu, bagian selatan Cina sedang diperintah oleh Dinasti Song Selatan, dan bangsa Mongol telah merencanakan penaklukannya, meskipun sejauh ini mereka tidak berhasil.
Kubilai Khan dikenal menjunjung tinggi adat dan tradisi orang-orang yang dia pimpin.
Selain itu, Kubilai Khan menunjuk penasihat Cina untuk membantu memperkenalkan reformasi.
Penerapan tindakan tersebut berarti bahwa aturan Kubilai Khan diterima oleh penduduk setempat.
Pada tahun 1259, Möngke terbunuh dalam kampanye militer melawan Cina, dan perang saudara pecah antara Kubilai dan adik bungsunya, Ariq Böke.
Bisa juga disebutkan bahwa kematian Möngke menandai dimulainya Kerajaan Mongol yang terpecah.
Karena Kubilai dan saudara laki-lakinya yang lain, Hulagu, telah jauh dari ibu kota Mongolia, Karakorum.
Ariq Böke mengambil kesempatan untuk memproklamirkan dirinya sebagai Khagan.
Kubilai Khan kembali ke Karakorum pada tahun 1260, dan membantah klaim saudaranya atas takhta itu.
Selain itu, Kubilai Khan, dengan dukungan kelompok pro-Cina, telah memproklamirkan dirinya sebagai Khagan.
Hal ini mengakibatkan perang saudara yang berlangsung sampai 1264, dari mana Kubilai Khan muncul sebagai pemenang.
KubilaiKhan jugaa menaklukkanSong Selatan, yang merupakan penaklukkan yang panjang.
Penaklukkanini jauh lebih menantang daripada yang sebelumnya, karena medan dan iklim Cina selatan menetralisir kekuatan terbesar tentara Mongol kavaleri mereka.
Dengan demikian, Kubilai Khan harus mengadopsi taktik yang berbeda.
Misalnya, ia mengadopsi teknologi pengepungan lebih jauh ke barat, dan membangun angkatan laut untuk menyerang pantai selatan Cina.
Tindakan pertama memungkinkan orang-orang Mongol untuk merebut kota-kota bertembok Cina, paling signifikan selama pengepungan Xiangyang, sementara yang kedua memungkinkan orang-orang Mongol menyerang pantai selatan Cina.
Itu adalah kekuatan angkatan laut Mongol yang memungkinkan mereka untuk membawa kekalahan terakhir Song Selatan pada Pertempuran Yamen pada tahun 1279.
Penaklukan Kubilai atas Song Selatan adalah pencapaian militer yang mengesankan, dan itu membuatnya menjadi kaisar non-pribumi pertama yang memerintah seluruh Tiongkok.
Namun demikian, sejumlah kampanye militer Kubilai berakhir dengan kegagalan, terutamasaat melawan Jepang dan Vietnam.
Kubilai Khan meninggal pada 1294, dan digantikan oleh cucunya, Temür Khan. Lalu Dinasti Yuan bertahan kurang dari satu abad setelah kematian Kublai Khan.