Intisari-online.com - Pada Maret 2018, Indonesia menjadi biang keladi pertikaian diplomatik Rusia dan Amerika.
Semua ini dilatarbelakangi keputusan Indonesia datangkan 11 jet tempur SU-35 Rusia.
Menurut East Asia Forum, kesepakatan itu memicu diskusi bagimana Rusia merayu Indonesia, bagaimana hal itu cocok dengan postur pertahanan Indonesia.
Biayanya mencapai 1,1 miliar dollar AS, dengan barter minyak kepala sawit dan kopi, untuk membeli jet tempur generasi keempat.
Ada konvergensi kepentingan yang berarti antara Rusia dan Indonesia, diperkuat oleh tren terkini di Asia Timur.
Bagi Indonesia, postur pertahanan yang berwawasan ke depan telah menjadi tujuan strategis utama.
Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) telah berusaha untuk merumuskan kebijakan luar negeri dan pertahanan yang lebih proaktif yang akan memanfaatkan posisi strategis Indonesia antara Samudra Hindia dan Pasifik.
Bahkan sebelum Jokowi, Indonesia mulai mengubah militernya menjadi minimum essential force.
Source | : | East Asia Forum |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR