Intisari-online.com - Situasi antara Rusia dan Ukraina tampaknya bisa berubah menjadi skenario perang nuklir.
Hal ini diungkapkan sendiri oleh Jenderal RusiaValery Gerasimov, yang membocorkan bahwa persenjata nuklir Rusia sudah sangat siap.
Menukil 24h.com.vn, Jumat (10/12/21),Jenderal Valery Gerasimov, Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia.
Baru-baru ini memperingatkan bahwa peluncur rudal nuklir dan hipersonik Rusia "siap untuk bertempur".
Menurut The Sun, Jenderal Gerasimov, mengatakan bahwa 95% dari kekuatan nuklir strategis Rusia di darat "dalam keadaan siap tempur".
Jenderal Gerasimov juga memperingatkan bahwa Rusia "siap untuk menanggapi tindakan Ukraina yang meningkat di wilayah Donbass (Ukraina timur).
Jenderal Gerasimov membuat pernyataan pada 9 Desember, selama pertemuan dengan perwakilan militer asing.
Jenderal Rusia mengatakan bahwa pasukan rudal strategis sedang dilengkapi dengan kompleks rudal paling modern, seperti sistem rudal Avangard.
"Sebuah kapal selam nuklir baru, yang membawa rudal balistik Bulava, akan segera bergabung dengan armada angkatan laut Rusia," kata Gerasimov.
Mencatat bahwa modernisasi peluncur rudal strategis bertujuan untuk memastikan kemampuan menyerang, adalah kemampuan serangan jarak jauh yang akurat.
Jenderal Gerasimov mengatakan Rusia telah membentuk dua resimen udara lagi tahun ini dan menambahkan drone.
Rudal hipersonik Rusia sedang menyelesaikan persiapan akhir untuk dimasukkan ke dalam pertempuran.
Uji coba rudal anti-kapal supersonik Zircon, versi rudal berbasis kapal, sejauh ini telah berhasil, kata Jenderal Gerasimov.
Jenderal Rusia membuat pernyataan terbaru tentang kemampuan militer, dalam konteks meningkatnya ketegangan Rusia-Ukraina.
Ini mengarah pada intervensi yang lebih kuat dari AS dan Barat.
Rusia menuntut agar Ukraina menghentikan ambisinya untuk bergabung dengan NATO dan Amerika Serikat untuk menghentikan provokasi militer di wilayah tersebut.
Sebaliknya, Washington memperingatkan garis merah jika Moskow menyerang Kiev.