Didirikan antara 275 dan 260 SM, kota ini ditinggalkan hanya beberapa dekade kemudian.
Di lingkungan gurun, Berenice bergantung pada sumur untuk mendapatkan air.
Para arkeolog menemukan sumur yang masih berisi air hingga saat ini, meskipun rasanya agak asin.
Namun, sumur mengering antara 220 dan 200 SM, seperti yang ditunjukkan oleh lapisan pasir yang mengandung dua koin perunggu yang berasal dari dekade sebelum 199 SM.
Karena tidak ada barang lain yang berasal dari periode waktu ini yang ditemukan di reruntuhan, kota itu kemungkinan besar ditinggalkan dan dikubur oleh pasir, termasuk sumur.
Pasti ada kekeringan yang berlangsung beberapa tahun yang menyebabkan sumur mengering, demikian para arkeolog dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Antiquity , dan kemungkinan besar penyebab kekeringan adalah letusan gunung berapi.
Tidak ada gunung berapi aktif yang dapat ditemukan hari ini di Mesir, tetapi gas vulkanik dan aerosol sulfat yang dilepaskan oleh letusan gunung berapi yang kuat ke atmosfer bumi dapat memiliki efek yang meluas.
Monsun yang didorong oleh pola angin global, membawa hujan setiap tahun dari Samudera Hindia ke wilayah pesisir Afrika timur.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR