Intisari-online.com - Nama Majapahit sebagai kerajaan terbesar di Indonesia kuno memang dikenal menguasai wilayah Asia Tenggara.
Tak hanya itu saja, kehebatannya dalam menguasai wilayah nusantara membuatnya menjadi kerajaan paling sukses yang pernah ada di Indonesia.
Meski namanya dikenal pernah menguasai Asia Tenggara, ternyata Majapahit juga dikenal dari Eropa hingga Amerika Serikat.
Ini terjadi sekitar tahun 2015-2016, an ketika nama Majapahit mendadak popoler di negeri.
Dalam tulisan oleh Benjamin Moseley, Majapahit disebutmemiliki pengaruh dan otoritas di sebagian besar Asia Tenggara dari akhir abad ke-13 sampai pertengahan abad ke-16.
Majapahit menyusup ke lelucon dan meme orang-orang Barat.
Setelah mempelajari sejarah Asia Tenggara, beberapa orang Eropa bahkan bertanya tentang sejarah dan budaya pemerintahan Jawa dan pengaruhnya di Indonesia.
"Tentu saja, saya senang bahwa orang-orang menunjukkan minat pada sejarah Asia Tenggara," ujar Benjamin Moseley dalam blognya.
Namun perkembangan ini menimbulkan pertanyaan: bagaimana Majapahit memasuki kesadaran orang-orang ini, yang sebagian besar belum pernah ke Asia Tenggara atau mengambil kursus sejarah Asia Tenggara?
Sebagai milenial, pengguna media sosial, pemain game komputer sesekali, dan mahasiswa sejarah, saya sudah tahu sumber minat ini.
Ternyata semua bermula padaMei 2017, YouTuber Bill Wurtz mengunggah "sejarah seluruh dunia, kurasa" yang sangat populer.
Video tersebut sudah ditonton kurang lebih lebih dari 78 juta kali.
Video berdurasi dua puluh menit yang berdurasi pendek secara komedi ini menceritakan sejarah dunia kita dari Big Bang hingga saat ini menggunakan grafik surealis dan psikedelik, musik lo-fi, dan penyampaian yang datar.
Peristiwa sejarah, tokoh, dan pemerintahan hanya diberikan beberapa detik perhatian dengan sedikit atau tanpa kontekstualisasi.
Hal ini dapat dimaklumi mengingat keterbatasan penceritaan sejarah seluruh dunia dalam waktu kurang dari dua puluh menit.
Namun, pada akhir menit kedua belas Wurtz memberikan salah satu segmennya yang lebih panjang dan lebih mudah diingat/memeable.
Ketidakmampuannya untuk mengingat nama "Majapahit", yang dia salah ucapkan lima kali sebelum dengan ragu memberikan jawaban yang benartentang pengucapan.
Kira-kira, dalam bahasa Indonesia/Melayu, Majapahit diucapkan "mah-jah-pah-heet". Dalam bahasa Jawa, diucapkan hampir seperti "muh-joe-pah-eet".
Bagi orang Eropa ini sulit dikatakan, namun mudah diingat namanya, membuat jutaan orang Barat mengetahui nama Majapahit.
Sebelumnya, tahun 2013, sebuah game dirilis Sid Meier's Civilization V: Brave New World expansion pack dan Europa Universalis IV.
Dalam seri Peradaban strategi besar berbasis giliran , yang secara kolektif telah terjual puluhan juta kopi, seorang pemain memimpin sebuah peradaban Mesir, India, Jepang, Rusia, Prancis, dll.
Dari zaman prasejarah ke masa depan pada peta yang dihasilkan.
Para pemain mengarahkan perkembangan budaya, teknologi, dan politik, mengumpulkan sumber daya, ditemukan pemukiman, lalu terlibat dalam diplomasi dan peperangan, dan seterusnya.
Angsuran kelima Peradaban asli dirilis pada 2010 dan termasuk 18 peradaban yang dapat dimainkan.
Namun, dalam paket ekspansi 2013 Brave New World, peradaban yang dapat dimainkan nama "Indonesia" diperkenalkan.
Meskipun disebut "Indonesia", citra peradaban tersebut khas Majapahit dan tokoh sejarah yang mewakili peradaban tersebut adalah patih Majapahit abad ke-14 Gajah Mada.
Setiap peradaban menampilkan tokoh sejarah dengan siapa pemain berkonsultasi.
Misalnya, tokoh sejarah Prancis adalah Napoleon.
Selain itu, setiap peradaban dilengkapi dengan ringkasan singkat sejarahnya untuk diakses pemain melalui menu game, memungkinkan pemain untuk belajar tentang Indonesia, atau Majapahit.
Tentu saja, informasi yang diberikan agak terbatas.
Tidak seorang pun harus berharap bermain game komputer sebanding dengan mengambil kelas atau membaca buku sejarah.
Meskipun demikian, dari rilis aslinya pada tahun 2010 hingga 2016, lebih dari 8 juta kopi dari Civilization V dan perluasannya telah terjual.
Bahkan terus berlanjut dengan menampilkan Majapahit, pada Oktober 2016, game itu menampailkan Ratu Majapahit Tribhuwana Tunggadewi, yang disebut Gitaraja.