Setelah Perjanjian Lisbon ditandatangani dengan Belanda, Portugal secara resmi mengambil kendali atas wilayah Timur pulau tersebut, sehingga masa-masa itu dikenal sebagai Timor Portugis.
Portugal mempertahankan Timor Portugis terutama untuk meraup keuntungan dari perkebunan kopi yang kaya di kawasan itu.
Sementara itu, Belanda sebagian besar berpusat di Kupang. Bagian barat Pulau Timor dijuluki sebagai Timor Belanda.
Meski, dibutuhkan tiga konvensi lagi (1893, 1904, 1913) antara pemerintah Belanda dan Portugis untuk menyelesaikan masalah perbatasan. Pengesahan akhir dari perjanjian demarkasi perbatasan terjadi 17 Agustus 1916 di Den Haag.
Selanjutnya Portugis berkuasa di Timor Leste hingga penyerbuan oleh pasukan Jepang selama Perang Dunia Kedua. Jepang mengambil alih wilayah ini sampai akhir tahun 1945.
Setelah Perang Dunia II, wilayah tersebut dikembalikan ke pemerintahan Portugis. Namun, pada tahun 1974, 'transisi menuju demokrasi' di Portugal tiba-tiba berdampak pada semua koloninya.
Pada tanggal 28 November, Timor-Leste secara sepihak memproklamasikan kemerdekaan dari Portugal, tetapi sepuluh hari kemudian, pada tanggal 7 Desember 1975, pasukan Indonesia menyerbu.
Itulah sejarah kehadiran Portugis di Timor Leste hingga berakhirnya pada tahun 1975.
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR