Pada tanggal 11 Agustus 1769 gubernur Portugis, Antonio José Telles de Menezes dipaksa keluar dari Lifao (Oecussi saat ini) oleh Topass, campuran Portugis dan Pribumi.
Pada tahun 1749, Timor dipecah menjadi bagian barat dan timur menyusul pertempuran antara Portugis dan Belanda.
Rakyat Timor terperangkap dalam tarik ulur perebutan politik-ekonomi antara Belanda dan Portugis.
Pada tahun 1846, Belanda memulai dialog dengan Portugis untuk memperoleh wilayah Portugis, tetapi pada tahun 1851 Portugis menolak tawaran mereka.
Pada tahun 1851, gubernur Portugis di Dili, Lima de Lopes, mencapai kesepakatan dengan Belanda tentang demarkasi batas-batas kolonial di Timor tanpa izin dari Lisbon (Portugal), dengan bagian barat diserahkan kepada Belanda.
Aspek lain dari perjanjian itu adalah penjualan Flores timur dan pulau-pulau tambahannya kepada Belanda.
Gubernur pun diberhentikan oleh Portugal ketika Lisbon mengetahui tindakannya, tetapi perjanjian itu tidak dapat diubah.
Kemudian, perjanjian tersebut dinegosiasikan pada tahun 1854 dan diratifikasi pada tahun 1859.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR