Varian Alpha dan Delta yang pertama kali ditemukan di Inggris dan India, terbukti menimbulkan gejala berbeda.
Contohnya adalah varian Delta memberi gejala lebih sering pusing, hidung meler dan demam.
CDC Amerika Serikat (AS) menggarisbawahi variasi gejala Covid-19 yang telah dilaporkan, mencatat jika "siapapun bisa memiliki gejala ringan sampai parah" yang akan tampak 2-14 hari setelah paparan virus.
Daftar gejala dalam daftar CDC termasuk demam atau menggigil, batuk, pusing, napas pendek atau sulit bernapas, nyeri tubuh atau nyeri otot, sakit kepala, kehilangan indra pembau atau perasa, sakit tenggorokan, hidung meler, mual atau muntah dan diare.
Sejumlah negara kini secara sementara melarang izin bepergian dari beberapa negara-negara Afrika bagian selatan di mana varian telah ditemukan, gerakan yang disebut "spontan dan kejam" oleh menteri kesehatan Afrika Selatan Jumat kemarin.
Ditanya oleh Andrew Marr dari BBC apakah negara-negara seperti Inggris, AS, Israel dan Uni Eropa "panik tanpa dasar," Coetzee menekankan jika varian omicron telah kemungkinan menyebar ke negara-negara tersebut.
"Kurasa Anda sudah memilikinya di sana di negara Anda tanpa Anda ketahui sehingga untuk sekarang saya akan mengatakan, pasti. Dua minggu berikutnya, mungkin kami akan mengatakan hal berbeda," tambahnya.
Margaret Harris, juru bicara bagi WHO, mengatakan kepada CNBC Monday jika "kita harus berterima kasih kepada Afrika Selatan" yang telah menekan tombol alarm mengenai varian baru, yang telah ditemukan di Inggris, Perancis, Israel, Belgia, Belanda, Jerman, Italia, Australia, Kanada, dan Hong Kong, tapi tidak di AS.
Baca Juga: Menilik Kesiapan Sejumlah Daerah Memitigasi Bencana Alam di Masa Pandemi Covid-19
KOMENTAR