Namun, beberapa hal yang pasti, kapal itu jatuh atau mengalami masalah mekanis yang serius dan Soviet tidak bisa disalahkan.
Keputusasaan untuk menemukan kapal selam nuklir itu menyebabkan keterlibatan Dr. John Craven, seorang ilmuwan dan insinyur sipil yang sangat cerdas dan berpengalaman.
Craven telah membantu Angkatan Laut untuk menemukan bom nuklir yang hilang di lautan dan dikenal karena metodenya yang sukses dalam menghitung peluang.
Dengan bantuan Craven, Angkatan Laut merujuk ke jaringan SOSUS mereka, kumpulan perangkat pendengar bawah air untuk melacak kapal selam Soviet.
Mikrofon menangkap serangkaian ledakan bawah air yang konsisten dengan suara yang dihasilkan oleh kompartemen kapal selam yang meledak.
Mereka mulai menghitung bahwa ini terjadi di dekat bagian tengah Samudra Atlantik, dengan kedalaman sekitar 3.352,8 meter.
Tak lama setelah penemuan ini, Angkatan Laut mengumumkan bahwa USS Scorpion telah hilang.
Dan ketik aarea dasar laut ini diselidiki, tidak ada yang ditemukan.
Tim Craven memperhatikan detail penting yang mungkin menjelaskan perbedaan ini, yaitu USS Scorpion sebenarnya sedang menuju ke timur pada saat ledakan, dan bukan ke barat.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR