Intisari-Online.com – Kapal selam Australia sisa-sisa Perang Dunia I akhirnya ditemukan setelah 103 tahun kemudian.
Terjadi pada 14 September 1914, kapal selam Australia HMAS AE1 menghilang dari pandangan dan tidak pernah terlihat lagi.
Hingga kemudian Desember 2017 ditemukan di lepas pantai Kepulauan Duke of York dekat Papua Nugini.
Koordinat pastinya belum diungkapkan ke publik untuk mencegah pemburu harta karun.
Kapal selam tersebut ditemukan oleh tim yang terdiri dari Laksamana Muda Peter Briggs, perwakilan dari pemerintah Australia, dan asosiasi swasta yang dikumpulkan oleh John Mullen, ketua Telstra, penyedia telepon selular terbesar di Australia.
Mereka menggunakan kapal survei Fugro Equator dan teknologi bawah air terbaru.
Bangkai kapal selam tersebut ditemukan dan kemudian difoto dengan kamera bawah air.
Laksamana Muda Briggs, Presiden Institut Kapal Selam Australia dan seorang ahli kapal selam, yakin bahwa bangkai kapal selam itu berada dalam posisi menyelam yang tidak terkendali ketika menabrak dasar dengan kekuatan besar.
Sepertinya kapal selam itu mengalami ledakan setelah menabrak dasar.
Bisa jadi hal itu disebabkan oleh salah satu dari delapan torpedo yang dibawa oleh kapal selam itu meledak.
Meskipun studi dan foto lebih lanjut diperlukan untuk itu, namun Laksamana Muda Briggs menyatakan bahwa kapal selam itu dianggap sebagai kuburan perang untuk tiga puluh lima orang di dalamnya dan tidak akan ditemukan.
HMAS AE1 dibuat oleh Vickers Ltd di Barrow-in-Furness, Inggris.
Kapal selam tersebut diluncurkan pada Mei 1913, merupakan kapal selam pertama Angkatan Laut Australia yang baru.
Kapal itu diawaki oleh awak yang terdiri dari pelaut Angkatan Laut Kerajaan Inggris dan Angkatan Laut Australia di bawah komando Letnan Komandan Thomas Fleming Besant.
Pada bulan Maret 1914, kapal selam meninggalkan Inggris dan melakukan perjalanan ke Sydney, Australia, melalui Terusan Suez.
Tiba pada bulan Mei, sebagian besar perjalann dihabiskan di permukaan air.
Ketika Perang Dunia I mulai terjadi, kapal selam AE1 ditugaskan untuk merebut pulau-pulau
Ketika Perang Dunia I dimulai, AE1 ditugaskan untuk merebut pulau-pulau Papua Nugini yang dikuasai Jerman.
Misi tersebut diselesaikan pada tanggal 13 September 1914.
Keesokan harinya, AE1 dijadwalkan bertemu dengan kapal perusak angkatan laut HMAS Parramatta untuk berpatroli di Selat St. Georges.
Setelah diberitahu perintahnya oleh komandan Parramatta, Letnan Komandan Besant mengarahkan kapal selam ke timur laut.
Malam itu pandangan agak kabur, dan pada pukul 02.30 Parramatta menerima pesan dari AE1 yang menanyakan visibilitas seperti apa yang dialami kapal itu.
Kapal menjawab, "sekitar lima mil" dan mengubah arah untuk bertemu dengan kapal selam.
Ketika Parramatta mencapai koordinat terakhir AE1 yang diketahui, kapal selam itu tidak bisa ditemukan.
Setelah beberapa saat, Letnan Warren membuat asumsi bahwa AE1 telah kembali ke Pulau Credner dan berangkat untuk menemuinya.
Setelah menunggu satu jam di pelabuhan, Parramatta dan HMAS Yarra dikirim untuk mencari kapal selam tersebut.
Tidak berhasil menemukannya, HMAS Sydney, HMA Encounter, dan HMA Warrego bergabung dalam kelompok pencarian.
Pencarian berlanjut selama tiga hari tanpa hasil.
Kemudian pencarian lain dilakukan lagi pada tahun 1976 tetapi kapal selam itu, sekali lagi, tidak ditemukan.
Nasib AE1 dan awaknya tetap menjadi misteri selama seratus tiga tahun sampai Laksamana Muda Briggs akhirnya menemukan kapal selam itu hampir 300 meter di bawah air.
Pemerintah Australia kemudian menghubungi keturunan awak kapal selam untuk memberi tahu mereka tentang penemuan tersebut.
Menteri Pertahanan Australia Marise Payne menyatakan, “Saya sangat yakin ini akan membawa ketenangan pikiran bagi keluarga dan keturunan awak yang kehilangan nyawa di atas kapal.
Kami akan bekerja sama dengan Pemerintah Papua Nugini dalam beberapa minggu dan bulan mendatang untuk mempertimbangkan peringatan abadi sebagai pengakuan atas kru, dan yang terpenting, untuk melestarikan situs.”
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari