Spesies ini juga memiliki ekor yang berisi racun untuk mengalahkan mangsanya.
“Terropterus kemungkinan telah memainkan peran penting sebagai predator puncak di ekosistem laut selama Silur Awal ketika tidak ada pesaing vertebrata besar di Cina Selatan,” tulis para peneliti dalam penelitian tersebut.
Terropterus adalah eurypterid, arthopoda kuno yang ada hubungannya dengan kepiting tapal kuda dan arakhnida modern.
Ia juga merupakan spesies pertama yang termasuk dalam keluarga Mixopteriade yang ditemukan dalam waktu sekitar 80 tahun, serta yang pertama ditemukan di benua super Gondwana.
Pengetahuan tentang Mixopteriades masih jarang, dan banyak dari apa yang diketahui berasal dari spesimen yang sebelumnya ditemukan di Skotlandia, New York, Norwegia, dan Estonia.
Keluarga ini dicirikan oleh sisik setengah lingkaran, kerangka luar yang besar, dan bintil-bintil yang tersebar.
Pemeriksaan fosil menunjukkan bahwa sejarah evolusi Mixopterids mungkin lebih kompleks daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Lebih lanjut, analisis mereka menunjukkan ciri-ciri yang diyakini sebagai nenek moyang kelompok tersebut – seperti keberadaan sendi kecil pada embel ketiga – mungkin berevolusi secara independen pada spesies yang berbeda.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR