Intisari-Online.com - Tahukah Anda seperti apa sejarah bola basket?
Mengutip laman History, permainan bola basket ditemukan oleh James Naismith pada 1891.
James Naismith merupakan pria kelahiran Ontario, Kanada, yang menjadi mahasiswa pascasarjana dan instruktur pendidikan fisik di Springfield College, sebuah perguruan tinggi yang terletak di Springfield, Massachusetts, Amerika Serikat.
Pada 21 Desember 1891, James Naismith menulis 13 peraturan asli olahraga bola basket sebagai bagian dari tugas kelas di sekolah pelatihan Young Men’s Christian Association (YMCA) di Springfield.
Pertandingan bola basket yang dilakukan oleh James Naismith dkk dimainkan oleh dua tim dengan masing-masing tim berisikan sembilan pemain.
Mereka mencoba melemparkan bola ke dalam keranjang buah persik yang dipaku di ujung balkoni gedung olahraga.
Permainan yang diciptakan oleh James Naismith ini kemudian menyebar secara cepat setelah pertandingan pertama di depan publik dilakukan pada 1892.
Pada 1895, digelarlah pertandingan antar perguruan tinggi pertama yang mempertemukan Minnesota School of Agriculture dengan Hamline College.
Setahun kemudian, dimainkan pertandingan bola basket putri pertama di mana Stanford mengalahkan UC Berkeley.
Permainan bola basket terus berkembang sampai pada 1906 keranjang buah persik digantikan oleh lingkaran logam (ring) dengan jaring sungguhan.
Selain itu, papan belakang ring basket juga diperkenalkan pada tahun tersebut.
Peraturan bola basket
1. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
2. Bola hanya digerakkan dengan menggiring (memantulkan) bola atau mengoper bola.
Setelah pemain meletakkan dua tangan pada bola (tidak termasuk menangkap bola), mereka tidak dapat menggiring bola. Bola harus ditembakkan.
3. Bola harus dipegang di dalam atau di antara telapak tangan. Lengan atau anggota tubuh lainnya tidak diperbolehkan memegang bola.
4. Pemain tidak boleh menahan, mendorong, memukul, atau menjegal pemain lawan dengan berbagai cara.
5. Pelanggaran pertama akan dihitung sebagai kesalahan. Pelanggaran kedua adalah sanksi berupa diskualifikasi pemain pelanggar.
Jika pelanggaran dilakukan untuk mencederai lawan, maka pemaian pelanggar tidak boleh ikut bermain sepanjang pertandingan.
6. Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut (dalam artian tanpa adanya pelanggaran balik oleh lawan), maka kesalahan itu akan dihitung sebagai gol untuk lawan.
7. Setiap tim memiliki 24 detik untuk menembak bola. Tembakan baik masuk keranjang atau memukul tepi keranjang.
Jika bola gagal masuk ke keranjang, maka waktu tembakan kembali selama 24 menit.
Baca Juga: Sejarah Pancasila, Lahirnya Dasar egara Indonesia dari Pidato Bung Karno
8. Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu gol tersebut.
Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
9. Bila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya.
Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggaman.
Bila memegang lebih lama, maka kepemilikan bola berpindah.
10. Wasit berhak untuk memperhatikan permainan para pemain dan mencatat jumlah pelanggaran dan memberi tahu wasit pembantu bila terjadi pelanggaran berturut-turut.
11. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu.
(*)