Intisari-Online.com - Anda tahu apa itu Reog Ponorogo?
Reog Ponorogo merupakan salah satu seni budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut.
Dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya.
Reog Ponorogo sudah diakui UNESCO sebagai kebudayaan Indonesia.
Namun pada 2017 silam, Kementerian Kebudayaan Kesenian dan Warisan Malaysia pernah mengklaim kesenian Reog Ponorogo berasal dari Malaysia.
Ini bukan kali pertama Malaysia mengklaim kebudayaan Indonesia sebagai milik mereka.
Padahal Reog Ponorogo punya sejarah panjang dan sangat identik dengan Indonesia.
Bahkan sudah ada sejak zaman Majapahit.
Bagaimana asal usul Reog Ponorogo?
Ada beberapa cerita mengenai asal-usul Reog Ponorogo.
Salah satu cerita yang paling populer adalah melibatkan Ki Ageng Kutu, seorang majelis Majapahit pada abad ke-15.
Dilansir dari Ancient History pada Kamis (18/11/2021), pada saat itu, Ki Ageng Kutu bertugas di istana Bhre Kertabhumi (sering disamakan dengan Brawijaya V).
Brawijaya V adalah raja terakhir dari Kekaisaran Majapahit.
Akan tetapi, selama periode ini, Kekaisaran Majapahit mengalami kemunduran. Korupsi merajalela dan sang raja dianggap tidak kompeten.
Alhasil Ki Ageng Kutu meramalkan bahwa kekaisaran akan segera berakhir. Dia pun memutuskan untuk meninggalkan istana.
Dia lantas pergi ke Ponorogo dan mendirikan sebuah sekolah untuk mengajarkan bela diri bela diri dan mistisisme.
Ini karena dia dikenal sebagai seseorang ahli sihir yang sakti dan berilmu tinggi.
Pada saat itu, harapan Ki Ageng Kutu adalah murid-muridnya bisa mengembalikan masa kejayaan Kerajaan Majapahit.
Sayangnya karena jumlah pengikutnya sedikit, dia tidak mampu mengambil alih kekuatan pasukan Majapahit.
Ki Ageng Kutu pun berpikir cepat untuk mendapat pengikut dan dukungan yang lebih luas.
Saat itulah dia menciptakan Reog Ponorogo.
Strategi ini berhasil. Bahkan tariannya menjadi sangat populer di kalangan masyarakat Ponorogo.
Tari pemberontakan
Ketika Ki Ageng Kutu beserta pengikutnya semakin banyak, Raja Majapahit mengirim pasukan untuk melawannya.
Akibatnya sekolah yang dia dirikan hancur.
Walau begitu, mereka yang selamat terus mempraktekkan keseniannya secara diam-diam.
Pada akhirnya, terciptalah karakter Singa Barong yang mewakili raja Majapahit, yang di mana tarian ini dimaksudnya sebagai kritik terhadap raja.
Pada akhirnya, Raja Majapahit tidak dapat mencegah tarian Reog Ponorogo tampil di mana-mana.
Karena tarian ini sangat popular hingga sekarang.
Inilah yang membuat Reog Ponorogo menjadi tarian tradisional penduduk Ponorogo.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR