Salah satu cerita yang paling populer adalah melibatkan Ki Ageng Kutu, seorang majelis Majapahit pada abad ke-15.
Dilansir dari Ancient History pada Kamis (18/11/2021), pada saat itu, Ki Ageng Kutu bertugas di istana Bhre Kertabhumi (sering disamakan dengan Brawijaya V).
Brawijaya V adalah raja terakhir dari Kekaisaran Majapahit.
Akan tetapi, selama periode ini, Kekaisaran Majapahit mengalami kemunduran. Korupsi merajalela dan sang raja dianggap tidak kompeten.
Alhasil Ki Ageng Kutu meramalkan bahwa kekaisaran akan segera berakhir. Dia pun memutuskan untuk meninggalkan istana.
Dia lantas pergi ke Ponorogo dan mendirikan sebuah sekolah untuk mengajarkan bela diri bela diri dan mistisisme.
Ini karena dia dikenal sebagai seseorang ahli sihir yang sakti dan berilmu tinggi.
Pada saat itu, harapan Ki Ageng Kutu adalah murid-muridnya bisa mengembalikan masa kejayaan Kerajaan Majapahit.
Sayangnya karena jumlah pengikutnya sedikit, dia tidak mampu mengambil alih kekuatan pasukan Majapahit.
Ki Ageng Kutu pun berpikir cepat untuk mendapat pengikut dan dukungan yang lebih luas.
Saat itulah dia menciptakan Reog Ponorogo.
Strategi ini berhasil. Bahkan tariannya menjadi sangat populer di kalangan masyarakat Ponorogo.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR