Tetapi juga kesalahan politik yang mengerikan.
Tak seorang pun di antara para pemimpin politik dunia membayangkan bahwa dua puluh tahun kemudian Rakyat Timor Timur masih akan melawan dan masalahnya seperti kerikil di sepatu, oleh Indonesia.
Meskipun hal ini menjadi masalah yang semakin memalukan bagi Indonesia sendiri.
Mengkondisikan modernisasi politiknya dan mempengaruhi citra internasionalnya, banyak politisi lebih memilih untuk melupakan masalah ini dengan menyembunyikannya.
Contohnya adalah, misalnya, presentasi oleh Dr. Henry Kissinger, mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, dari bukunya sendiri, "Diplomacy" di New York pada 11 Juli 1995.
Dia tidak mengatakan satu kata pun tentang Timor Leste dalam ceramahnya yang telah disiapkan.
Tetapi Constancio Pinto, mantan kepala Perlawanan bawah tanah Timor, ditangkap dan disiksa di penangkaran dan sekarang tinggal di Amerika Serikat.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR