Penyempurnaan lain dilakukan setelah Partai Masyumi keberatan terhadap gambar burung Garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai, dianggap terlalu bersifat mitologi.
Dengan masukan tersebut, kemudian Sultan Hamid II memperbaiki gambar lambang Garuda, sehingga terbentuk Rajawali Garuda Pancasila.
Setelah selesai diperbaiki kemudian diajukan ke Sukarno dan diserahkan kepada kabinet RIS melalui Moh Hatta sebagai Perdana Menteri.
Diperkenalkanlah untuk pertama kalinyaa lambang negara kepada khalayak ramai pada 15 Februari 1950 di Hotel Des Indes Jakarta.
Tetapi setelah itu, masih ada sentuhan akhir oleh Presiden Soekarno yang dilakukan ketika ia memerintahkan pelukis istana Dullah untuk melukis kembali rancangan tersebut pada 20 Maret 1950.
Kepala burung garuda yang sebelumnya gundul, diberi penambahan jambul, dan mengubah posisi cakar kaki yang mencengkeram pita dari semula di belakang pita menjadi depan pita.
Untuk terakhir kalinya, Sultan Hamid II menyelesaikan penyempurnaan bentuk final dengan menambah skala ukuran dan tata warna gambar lambang negara.
Itulah alasan dipilih burung garuda sebagai lambang negara Indonesia dan sejarahnya.
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR