Setelah perang, Ben-Gurion kembali ke Palestina, di mana ia dengan cepat menjadi terkenal di Yishuv (komunitas Yahudi pra-negara).
Dia berperan penting dalam mendirikan partai politik massa – Ahdut ha-Avodah, cikal bakal partai Buruh modern – dan, pada 1920, Federasi Buruh Histadrut, mungkin instrumen paling penting untuk realisasi tujuan Zionis.
Ben-Gurion percaya bahwa sosialisme dan Zionisme adalah dua sisi dari mata uang ideologis yang sama.
Nasionalisme Yahudi berusaha tidak hanya untuk mencapai swasembada ekonomi Yahudi, tetapi juga untuk menciptakan jenis Yahudi baru yang mandiri.
Ben-Gurion melihat kelas pekerja Yahudi sebagai pembawa semangat revolusioner dan sejalan dengan slogannya “dari kelas ke bangsa.”
Menggunakan Kekerasan
Mulai tahun 1920-an, Ben-Gurion memimpin perjuangan gerakan buruh Zionis melawan partai Revisionis sayap kanan, yang dipimpin oleh Vladimir Jabotinsky.
Ben-Gurion percaya bahwa pembentukan hegemoni pekerja sosialis adalah langkah penting dalam pencapaian kemerdekaan Yahudi.
Source | : | myjewishlearning.com |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR