Pada pagi 10 November 1945 sejak pukul 06.00 WIB, pasukan Inggris mulai melancarkan serangan.
Kapal perang mulai menembakkan meriam melalui jalur laut, sedangkan pesawat Thunderbolt menjatuhkan bomnya.
Di tengah-tengah rakyat Surabaya yang melakukan pertempuran, Bung Tomo hadir menggelorakan semangat bagi perjuangan mereka.
Bung Tomo terus memberikan semangat kepada rakyat Surabaya untuk berjuang sampai titik darah penghabisan demi kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia.
Dalam buku The Birth of Indonesia (1948) karya David Wehl, melansir kompas.com, menjelaskan bahwa di pusat Kota Surabaya berlansung pertempuran yang lebih dahsyat.
Mayat manusia, kuda, kucing, dan anjing tergeletak di selokan.
Pecahan kaca, perabotan, kawat telepon yang tak karuan memenuhi jalan hingga gelap gulita.
Ruangan kantor-kantor pun kosong karena pertempuran ini.
Rakyat Surabaya, atas nama kedaulatan Indonesia, menunjukkan semangat pertempuran yang menggelora dan sedikit pun tidak takut menghadapi tank-tank Inggris dan senjata canggih lainnya.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR