Namun fasilitasnya lengkap meliputi biaya makan dan keperluan sehari-hari bagi para lansia contohnya biaya kesehatan, biaya perawatan oleh para care giver, serta biaya traveling Jakarta dan Bandung.
"Mahal? Ini untuk seumur hidup sudah termasuk dengan semuanya, kecuali asuransi kesehatan dan biaya rawat inap. Sekarang bayangkan jika saya punya rumah di Pondok Indah, kemudian memasuki masa tua, saya jual rumah itu dengan harga Rp 3 M, kemudian saya masuk ke Senior Living untuk seumur hidup dengan biaya Rp 1,8 M, sisanya saya bisa gunakan untuk deposito atau biaya jalan-jalan," kata S.D Darmono, Presiden Direktur PT Jababeka Tbk, Selasa (23/9/2014) pagi.
Marlin Marpaung, Media Director PT. Jababeka Longlife City, menyebut jika biaya yang dibayarkan itu merupakan biaya keanggotaan.
Itu artinya para lansia tidak diizinkan memiliki apartemen ataupun villa, dan biaya tersebut digunakan untuk seumur hidup dan ketika yang bersangkutan meninggal dunia, maka biaya tidak akan dikembalikan kepada ahli waris.
Walaupun mahal, ternyata banyak lansia yang menempati fasilitas tersebut, tahun 2014 lalu ada 7 orang dari jumlah ruangan yang siap digunakan 10 ruangan.
Perlu diingat kenapa biaya keanggotaan di panti jompo mahal karena saat seseorang memasuki tahap lansia maka kebutuhan kesehatannya akan meningkat, hal itu diatasi dengan kunjungan rutin care giver dan pengaturan pola makan dan hidup yang sehat dari panti jompo yang memberi fasilitas perawatan dan tempat tinggal.
Hal tersebut justru lebih membantu orangtua yang sudah usia lanjut untuk bisa tetap hidup bugar di usia senja, tetapi panti jompo diidentikkan dengan stigma anak yang tidak mempedulikan orangtuanya sendiri.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
KOMENTAR