Dibalut Janji-janji Muluk dan Selangit, Timor Leste Terkecoh dengan Tawaran dari Mulut Berbusa Australia untuk Keruk Lagi Kekayaan Negara Itu Sampai Tak Bersisa

May N

Penulis

Lewat perusahaan Australia satu ini, warga Timor Leste mengharapkan sumur minyak di daratan Timor Leste menghasilkan pendapatan menjanjikan
Lewat perusahaan Australia satu ini, warga Timor Leste mengharapkan sumur minyak di daratan Timor Leste menghasilkan pendapatan menjanjikan

Intisari - Online.com -Eksploitasi minyak bumi yang dilakukan Australia di Timor Leste belum menunjukkan tanda hendak berakhir.

Padahal, tahun 2020 lalu terkuak bukti yang bocor ke media jika Australia berniat untuk mengeksploitasi Timor Leste, lewat sebuah rekaman rahasia.

Namun kini, Timor Leste masih menerima perusahaan Australia manapun yang ingin menambang minyak bumi di Bumi Lorosa'e.

Mengutip Energy Voice, perusahaan Australia Timor Resources telah meresmikan sumur daratan pertama di Timor Leste lebih dari 50 tahun.

Baca Juga: 24 Tahun 'Dicengkeram' Rezim Otoriter Soeharto Membuat Prediksi Para Pemimpin Indonesia tentang Timor Leste Ini Jadi Meleset Jauh

Sebelumnya, Timor Leste masih menerima pengeboran minyak dan gas di tempat mereka karena sudah bertahun-tahun lamanya mereka terlalu bergantung pada sumber migas yang diolah Australia.

Perdana Menteri Timor Leste, Taur Matan Ruak, secara resmi telah meluncurkan situs pengeboran dari sumur Feto Kmaus dalam kontrak pembagian produksi (PSC) TL-OT-17-08 di Suai.

Kali ini, pengeboran ini dilakukan di daratan Timor Leste, bukan pengeboran lepas pantai.

"Prospek sumur daratan Timor Leste telah lama dibicarakan dan akhirnya kami memulai mengebor eksplorasi sumur modern, secara aman dan efisien, mengejar masa depan lebih cerah bagi warga Timor Leste," ujar Suellen Osborne, kepala eksekutif dari Timor Resources, bagian dari perusahaan manufaktur Nepean Group, lewat Linkedlnnya.

Baca Juga: 'Saya Tak Mau Ambil Risiko Ini,' 2 Alasan Cerdas di Balik Keputusan BJ Habibie Putuskan Timor Leste Merdeka Dipuji Banyak Pihak

Timor Resources dan mitra bagi hasilnya, TimorGAP yang didukung pemerintah, menandatangani PSC tahun 2017.

Sejak saat itu, operator Timor Resources telah menembakkan seismik baru dan berdasarkan data yang diperoleh ada dua lokasi pengeboran: Feto Kmaus dan Liurai.

Regulator Timor Leste ANPM mengatakan kampanye pengeboran ini adalah tambang minyak daratan pertama Timor Leste dalam 50 tahun terakhir.

Ini juga menandai sumur pertama yang dibor di daratan Timor Leste sejak Timor Leste merdeka dari Indonesia tahun 2002 setelah kependudukan Indonesia.

Baca Juga: Pantesan Tetap Melarat Walau Dimodali Kekayaan Senilai Rp923 Triliun, Ternyata Tiap Bulan Kekayaan Timor Leste Selalu Digarong Australia Ramos Horta Bocorkan Nominalnya

Semua sumur bersejarah di wilayah daratan Timor Leste kebanyakan dibor selama periode antara 1960-1970, dan menunjukkan potensi sistem petroleum daratan.

"Penemuan komersil di daratan Timor Leste akan membawa keuntungan lebih besar untuk negara dan warga Timor Leste, juga akan membuka pintu bagi eksplorasi minyak lebih jauh di daratan Timor Leste," ujar ANPM.

Perusahaan konsultan Belanda Sewell, yang melakukan penilaian mandiri atas potensi sumber daya bagi Timor Resources, sebelumnya memperkirakan perusahaan swasta Australia itu duduk di atas 127 juta barel potensi minyak daratan Timor Leste, menurut sebuah laporan di Forbes tahun 2018.

Dengan harga USD 60 per barel, maka 127 juta barel akan terjual dengan total sekitar USD 7,6 miliar.

Baca Juga: Bukannya Untung Malah Buntung, ProyekRp255 Triliun Dipastikan Jadi AmpasSetelahChina Menolaknya, Impian Timor Leste Ini Dipastikan Kandas Cuma Gara-gara Faktor Ini

Selama 100 tahun terakhir, banyak cukong minyak daratan pergi ke Timor Leste dan tidak mendapat hasil apa-apa.

Namun Timor Resources sebelumnya mengatakan mereka telah mengumpukan semua data bersejarah dan menempatkan semuanya dengan teknologi modern untuk mengidentifikasi empat jenis permainan yang berbeda.

Tahun 2018, Timor Resources mengatakan mereka secara realistik menarget 58 juta barel minyak yang bisa ditemukan.

Target tampaknya telah berkurang ke 40 juta barel sejak saat itu.

Baca Juga: Besar Kepala Sok Merasa Paling Berjasa Redam Amukan Indonesia di Timor Leste, Padahal Justru Australia yang Paling Ngotot Membantu Indonesia Mengamuk di Timor Leste Karena Alasan Ini

Pada harga USD 60 per barel maka pendapatan bersih mereka adalah USD 2,4 miliar.

Namun itu perhitungan sebelum biaya pengembangan dan produksi dideduksi.

Kontrak berbagi produksi (PSC) membuat perusahaan akan menutupi biaya terlebih dahulu, kemudian dengan royalti pemerintah, pajak dan biaya operasi dibayarkan untuk potensi produksi minyak, sisa keuntungan minyak akan dibagi 50:50 dengan TimorGAP.

Penemuan minyak signifikan apapun akan menyediakan keuntungan bagi Timor Leste, yang telah lama bergantung pada hasil migas.

Baca Juga: Dihantui Kengerian Trauma Mental Puluhan Tahun, Para Veteran Perang Ini Coba 'Memaafkan Sejarah' di Timor Leste

Namun produksi dari ladang satu-satunya Bayu Undan semakin berkurang dan operatornya, Santos, memperkirakan menutup ladang itu dalam beberapa tahun ke depan.

Masih tetap saja ada jalan panjang sebelum penemuan komersial ditemukan di daratan Timor Leste.

Artikel Terkait