Intisari-Online.com – Baking soda atau soda kue dikenal sebagai salah satu bahan pengembang dalam pembuatan kue atau roti.
Baking soda juga dikenal dapat membersihkan beberapa peralatan dengan noda yang membandel.
Juga diketahui bahwa baking soda dapat digunakan untuk menetralkan asam dalam kopi.
Tapi, apakah berbahaya menambahkan baking soda ke dalam makanan?
Menurut NC State University News, perbedaan antara baking soda dan baking powder terletak pada asamnya.
Baking powder termasuk dalam baking soda.
Hanya saja, terkadang dalam beberapa resep kue, yang satu menggunakan baking powder sementara resep yang lain menggunakan baking soda.
Baking soda memiliki bahan tunggal, yaitu natrium bikarbonat.
Ini adalah basa yang menciptakan reaksi ketika bersentuhan dengan asam.
Reaksi kimia menghasilkan karbon dioksida atau CO2.
Baking soda sering digunakan dalam makanan yang dipanggang untuk membuat adonan mengembang karena reaksi menjebak gelembung gas CO2.
Ketika baking soda bersentuhan dengan asam, maka reaksi segera terjadi, dan saat memanggang, reaksi terjadi secara perlahan sehingga kenaikan tidak terjadi sekaligus.
Baking powder adalah solusi dalam situasi ini karena bahan-bahannya menghasilkan CO2 pada berbagai tahap proses pemanggangan.
Karena baking soda menciptakan reaksi kimia di dalam makanan, maka baking soda merupakan bahan umum dalam resep kue.
Dalam beberapa resep, biasa digunakan sendiri, sementara di resep lain, penggunaannya bersamaan dengan baking powder.
Melansir Livestrong, baking soda untuk makanan bisa menjadi berbahaya bagi mereka yang diet rendah natrium.
Menurut USDA, ½ sendok teh baking soda mengandung 629 miligram sodium atau natrium.
Baca Juga: Kumur dengan Larutan Baking Soda 30 Detik, Mulut Anda Akan Merasakan Manfaat yang Tak Terduga Ini
Mengingat banak resep untuk makanan yang dipanggang membutuhkan sejumlah itu, tidak terlalu buruk bila Anda membanginya menjadi beberapa porsi.
Namun, jika resepnya meminta tambahan garam atau Anda menambahkan lebih banyak garam saat memakannya, maka kandungan natriumnya bisa bertambah dengan cepat.
The American Heart Association menyebutkan bahwa diet tinggi natrium dapat meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung karena efek natrium pada tekanan darah.
Menurut National Capital Poison Center, terlalu banyak baking soda dapat menyebabkan banyak masalah dalam tubuh.
Konsentrasi natrium yang tinggi dapat menyebabkan kejang, gagal ginjal, dan dehidrasi.
Bikarbonat mempengaruhi pH cairan tubuh.
Ketika pH terlalu tinggi, maka tubuh mencoba menahan CO2 untuk mengembalikan keasaman yang tepat, sehingga membuat sulit bernapas.
Baking soda paling sering digunakan sebagai bahan pengembang, tetapi juga dapat digunakan di lemari es dan freezer untuk menyerap bau.
Saat menggunakan baking soda dalam makanan, jangan menggunakan yang telah disimpan untuk menyerap bau, karena dapat mengubah rasa makanan.
Dalam jumlah kecil, Anda bisa menggunakan baking soda untuk meredakan nyeri otot dan mengobati mulas.
Namun, sebaiknya Anda tidak boleh menggunakan baking soda untuk mengobati mulas atau sakit perut tanpa dokter menyuruh Anda melakukannya.
Menggunakan baking soda sebagai antasida buatan sendiri dapat menyebabkan gas terbentuk dengan cepat di perut, yang dapat menyebabkan perut pecah setelah pesta alkohol atau makan besar.
Sebuah penelitian pada September 2018 yang diterbitkan dalam Indian Journal of Dental Research menyebutkan bahwa baking soda adalah obat kumur yang ramah pasien, komponen pasta gigi yang berguna.
Anda bisa menggunakan baking soda untuk produk kebersihan mulut tanpa efek samping.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari