Intisari-online.com - Pemberian vaksin Covid-19 memang menuai pro dan kontra di masyarakat belahan negara manapun.
Namun, kenyataanya pemberian vaksin adalah satu-satunya jalan keluar saat ini untuk keluar dari krisis Covid-19.
Dengan pemberian vaksin secara menyeluruh, diyakini membuat kekebalan lebih meninggkat sehingga bisa menekan penyebaran Covid-19.
Meski kenyataannya masih banyak orang yang menolak untuk menerima vaksin dengan berbagai alasan.
Tetapi bukan tidak mungkin pula segara cara dilakukan untuk memaksa masyarakat menerima vaksin Covid-19, seperti yang diperintahkan Presiden Filipina Rodrigo Duterte ini.
Rodrigo Duterte memerintahkan untuk melakukan penyergapan dari rumah ke rumah untuk mereka yang menolak menerima vaksin.
Menurut 24h.com.vn, pada Rabu (13/10/21),Para "dokter ninja" bisa menyelinap ke rumah-rumah orang yang menolak disuntik vaksin Covid-19 saat mereka sedang tidur.
Itulah ide yang baru-baru ini diajukan oleh Presiden Filipina Rodrigo Duterte untuk meningkatkan tingkat vaksinasi.
Pendekatan kesehatan masyarakat yang aneh ini diperkenalkan oleh Rodrigo Duterte dalam sesi "Talk to the People" terbarunya pada 11 Oktober.
"Saya tahu banyak orang masih ragu-ragu. Jadi perhatikan mereka di sekitar Anda," katanya.
"Masuklah ke dalam rumah dan berikan suntikan saat mereka sedang tidur," tambah Presiden yang bersedia memimpin secara pribadi razia vaksinasi pada malam hari.
Usulan itu muncul saat Presiden Filipina berusaha meyakinkan masyarakat untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
Selama pembicaraan yang sama, Duterte mengambil tanggung jawab pribadi atas kegagalan pemerintah untuk memastikan dosis yang memadai untuk peluncuran vaksin yang lebih cepat awal tahun ini.
Tetapi mencatat bahwa ketersediaan vaksin yang terbatas juga telah mengurangi jumlah vaksin, penyebaran penyakit.
Negara Asia Tenggara ini memulai program vaksinasi Covid-19 pada Maret 2021, terutama menggunakan vaksin Sinovac China.
Duterte sebelumnya menyalahkan negara-negara kaya karena menimbun vaksin yang telah meninggalkan negara-negara seperti Filipina.
Presiden Filipina yang akan keluar dikenal karena pernyataannya yang berani.
Pada Juni 2021, dia mengatakan bahwa mereka yang tidak divaksinasi harus meninggalkan negara itu atau dipenjara dan divaksinasi secara paksa.
"Saya akan menangkap, lalu menyuntikkan vaksin di pantat," dia memperingatkan.