Intisari - Online.com - Inilah cerita tentang Kim Kuk-Sung, yang menghabiskan waktu 30 tahun bekerja untuk agensi mata-mata elit Korea utara.
Agensi itu adalah "mata, telinga dan otak dari Pemimpin Agung," ujarnya dikutip dari BBC.
Ia mengklaim dirinya menyimpan rahasia mereka, mengirim pembunuh bayaran untuk membunuh pengkritik mereka dan bahkan membangun laboratorium obat-obatan terlarang ilegal untuk membantu menggalang dana "revolusioner".
Kini, mantan kolonel senior itu telah memutuskan menceritakan kisahnya.
Ini merupakan kali petama petugas militer senior dari Pyongyang membeberkan ceritanya dalam sebuah wawancara eksklusif dengan BBC.
Kim Kuk-Sung adalah "yang paling merah dari merah," ujarnya dalam wawancara eksklusif tersebut.
Ia adalah pelayan komunis yang setia.
Namun peringkat dan kesetiaan tidak menjamin keamanan Anda di Korea Utara.
KOMENTAR