Badai Laut Utara mengamuk pada hari itu ketiga fregat melewati pantai Belanda dan Lutine kandas di lepas Kepulauan Frisian Barat.
Hanya ada satu orang yang selamat, sedangkan 239 awak dan penumpangnya kehilangan nyawa.
Kargo perak dan emas batangan, yang dilaporkan saat itu bernilai sekitar satu juga poundsterling, atau seratus juta pound sekarang (sekitar Rp15,3 milyar), hilang.
Pergeseran gumuk pasir mengganggu upaya penyelamatan di kemudian hari dan sebagian besar harta karun tidak pernah ditemukan.
Namun, itu semua diasuransikan di Lloyd’s of London, pasar asuransi spesialis, yang penjaminnya membayar klaim secara penuh dua minggu setelah bencana.
Meskipun sebagian besar kargo Lutine tetap berada di bawah gelombang laut, namun beberapa barang dan artefak akhirnya ditemukan.
Itu termasuk bel kapal, yang kemudian dibawa ke London dan dipasang di ruang penjaminan emisi yang luas di Lloyd’s, dan tetap ada di sana sampai sekarang.
Secara tradisional, bel dibunyikan ketika sebuah kapal terlambat, satu kali untuk kehilangan kapal dan dua kali untuk pemulihannya.
Tujuannya agar semua broker dan penulis sekaligus mengetahui nasib kapal dan muatan yang diasuransikan, melansir onthisday.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR