Dulu Mati-Matian Disembunyikan Sebagai Rahasia Dapur Militer AS, Terkuak Ini Jumlah Bom Nuklir Amerika Serikat, Ternyata Sudah Berkurang Drastis

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ini tak sesuai dengan pemerintah sebelumnya Donald Trump yang menarik AS dari beberapa perjanjian penting dunia.
Ini tak sesuai dengan pemerintah sebelumnya Donald Trump yang menarik AS dari beberapa perjanjian penting dunia.

Intisari-online.com - Jumlah senjata militer seperti bom nuklir memang dirahasiakan oleh sebagian besar negara.

Termasuk Amerika, yang menutupi jumlah hulu ledak nuklir miliknya hingga pemerintahan Donald Trump.

Namun, belakangan jumlah bom nuklir milik Amerika justru dibongkar oleh pemerintah Joe Biden.

Perilisan simpanan bom nuklir merupakan upaya AS untuk memulai kembali perundingan pengendalian senjata dengan Rusia, yang terhenti di era Trump.

Baca Juga: Punya Kemampuan Serangan Tercepat Di Bumi, Hewan Ini Berhasil Bikin Militer Amerika Kepincut Untuk Menelitinya, Bagaimana Jadinya Jika Diterapkan Dalam Militer?

"Meningkatkan transparansi di antara negara nuklir penting untuk upaya non proliferasi dan pelucutan senjata," jelas Washington.

Ini tak sesuai dengan pemerintah sebelumnya Donald Trump yang menarik AS dari beberapa perjanjian penting dunia.

Seperti Rencana Aksi Komperehensif Gabungan (JCPOA) yang dibuat untuk membantu menekan produksi nuklir Iran.

Trump meninggalkan Perjanjian Nuklir Jarak Menengah (INF) dan New Start Treaty dengan Rusia tahun lalu.

Baca Juga: Amerika Makin Terpuruk,Sudah Nunggak Utang Rp400.000 Triliun, Kini Malah Alami Krisis Besar-besaran, Rusia hingga Iran Ogah Bantu Negara Adidaya Itu

Perjanjian itu, padahal digunakan untuk membatasi kepemilikan senjata pemusnah massal yang dimiliki AS dan Rusia.

Sementara itu, dengan terbukanya Amerika untuk membuka kembali jumlah senjata nuklir miliknya.

Berapakah jumlah bom nuklir milik Amerika yang dimiliki saat ini?

Departemen Luar Negeri AS telah mengungkapkan jumlah senjata nuklir di negara itu.

Sebuah laporan yang dikeluarkan pada hari Selasa menunjukkan bahwa persediaan AS terdiri dari 3.750 hulu ledak nuklir pada September 2020.

Cadangan itu mencakup hulu ledak "aktif" dan "tidak aktif", laporan itu mencatat, menambahkan bahwa sekitar 2.000 hulu ledak tambahan saat ini sudah pensiun dan menunggu pembongkaran.

Baca Juga: Pantas Sampai Mengemis Bantuan AS, Mantan PM Israel Bongkar Ketidakbecusan Israel Hadapi Nuklir Iran, Jenderalnya Malah Blak-blakkan Bocorkan Penyebabnya

Pengungkapan tersebut, pertama kali dalam empat tahun, membalikkan kebijakan yang diperkenalkan oleh pemerintahan sebelumnya untuk mengklasifikasikan ukuran cadangan nuklir.

Amerika Serikat dan Rusia memiliki sebagian besar senjata nuklir dunia.

Menurut data terbaru oleh Federation of American Scientists, sebuah think tank yang berbasis di Washington, DC, lebih dari 90 persen hulu ledak nuklir global dimiliki oleh keduanegara itu.

Meski demikian, jumlah yang dimiliki AS tersebut, adalah yang terendah sejak menghadapi Uni Soviet dalam Perang Dingin 1967.

Militer Amerika bisa menumpuk bom nuklir hingga 31.255 unit.

Namun, dari semua senjata nuklir, kini AS berada di peringkat kedua menurut Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI).

Baca Juga: Pantas Sampai Mengemis Bantuan AS, Mantan PM Israel Bongkar Ketidakbecusan Israel Hadapi Nuklir Iran, Jenderalnya Malah Blak-blakkan Bocorkan Penyebabnya

Tahun 2021 Amerika memiliki 5.550 hulu ledak termasuk yang sudah kadaluarsa.

Sedangkan Rusia memiliki 6.255, China 350, Prancis 290, Inggris 225 unit.

Lalu, ada India, Pakistan, Israel, dan Korea Utara dengan 460 bom nuklir menurut SIPRI.

Artikel Terkait