Intisari-online.com - Jumlah senjata militer seperti bom nuklir memang dirahasiakan oleh sebagian besar negara.
Termasuk Amerika, yang menutupi jumlah hulu ledak nuklir miliknya hingga pemerintahan Donald Trump.
Namun, belakangan jumlah bom nuklir milik Amerika justru dibongkar oleh pemerintah Joe Biden.
Perilisan simpanan bom nuklir merupakan upaya AS untuk memulai kembali perundingan pengendalian senjata dengan Rusia, yang terhenti di era Trump.
"Meningkatkan transparansi di antara negara nuklir penting untuk upaya non proliferasi dan pelucutan senjata," jelas Washington.
Ini tak sesuai dengan pemerintah sebelumnya Donald Trump yang menarik AS dari beberapa perjanjian penting dunia.
Seperti Rencana Aksi Komperehensif Gabungan (JCPOA) yang dibuat untuk membantu menekan produksi nuklir Iran.
Trump meninggalkan Perjanjian Nuklir Jarak Menengah (INF) dan New Start Treaty dengan Rusia tahun lalu.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR