Karena itu, dia menggunakan popularitasnya untuk mendorong melalui langkah-langkah yang menyakitkan, seperti mereformasi undang-undang perburuhan untuk memungkinkan perusahaan menghemat di masa-masa sulit dan menghilangkan subsidi bahan bakar.
Jokowi juga berkomitmen untuk pembangunan infrastruktur.
Selama masa kepresidenannya, pemerintah telah mengembangkan rencana berani untuk membangun jalan raya di seluruh Indonesia, dari Aceh di barat hingga Papua di timur.
Selain itu juga pembangunan jalur kereta api di beberapa wilayah di Indonesia.
Reformasi Jokowi membantu meningkatkan peringkat Indonesia dalam indeks Doing Business Bank Dunia dari peringkat 120 pada tahun 2014 menjadi peringkat ke-73 pada tahun 2020.
Saat ini, Indonesia seharusnya menikmati ledakan ekonomi, tetapi COVID-19 menghantam negara ini dengan keras.
Namun, Jokowi bertindak lebih awal dan tegas untuk mengamankan 175 juta dosis vaksin untuk populasi 270 juta.
Sikap Jokowi secara geopolitik juga bijaksana, dengan bijak menjaga hubungan baik dengan China dan AS saat persaingan kekuatan besar terjadi.
Jokowi mengatakan kepada penulis dalam sebuah wawancara bahwa dia telah mendorong AS untuk berinvestasi lebih banyak di Indonesia, karena investasi China telah jauh lebih besar dalam beberapa tahun terakhir.
Indonesia berpartisipasi dalam banyak proyek yang terkait dengan Belt and Road Initiative China, termasuk kereta api Jakarta-Bandung, zona ekonomi khusus pariwisata di Jawa, pembangkit listrik tenaga air Kayan di Kalimantan Utara, perluasan pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera, dan pengembangan Bandara Internasional Lembeh di Sulawesi.
Penulis kemudian mengatakan keberhasilan Jokowi patut diapresiasi lebih luas. Dunia dapat belajar banyak dari model pemerintahannya yang baik.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR