Advertorial

Jor-joran Kirim Pesawat Militer untuk Provokasi Taiwan, Benarkah Perang China-Taiwan Akan Terjadi Tak Lama Lagi? Inilah Analisis Pengamat

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - Konflik China vs Taiwan kian memanas.

Bahkan konflikChina vs Taiwan itu bisa berubah menjadi perang.

Hal itu disampaikan olehZhang Tuosheng, seorang peneliti yang pernah bekerja untuk militer China.

Baca Juga: Biaya Rumah Sakit Mahal, Mending Mulai Rajin Konsumsi Kunyit, Dijamin Bikin Penyakit Mematikan Ini Enggan Mampir ke Tubuh Kita, Langsung Coba Malam Ini!

Dilansir dari24h.com.vn pada Rabu (6/10/2021),Zhang Tuoshengmengatakan saluran komunikasi Amerika Serikat (AS) dan China memberi kedua belah pihak "prospek besar".

Tujuannya untuk kemampuan menghindari konflik militer.

Sementara itu, risiko konflik militer antara China dan Taiwan jauh lebih besar.

“China dan Taiwan sudah lama berhenti berkomunikasi," kataZhang Tuosheng.

"Kedua belah pihak belum membentuk mekanisme saling percaya dalam masalah militer dan keamanan."

Baca Juga: Terperangkap Status Negara Termiskin Sampai Terus Ditolak Jadi Anggota, Sapa Sangka Timor Leste Justru Bikin Negara-negara ASEAN Malu dengan Status Barunya Ini, Indonesia Saja Kalah

Ringkasan komentar Zhang tentang hubungan lintas selat, diterbitkan pada 4 Oktober oleh Grandview Institute yang berbasis di Beijing, tempat Zhang bekerja.

Menurut tulisan Zhang, beberapa bulan setelah Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen berkuasa pada 2016, Beijing memutuskan komunikasi dengan Taiwan.

Alasan yang diberikan China pada tahun 2016 adalah karena Tsai tidak mengakui konsensus yang dicapai oleh kedua belah pihak pada tahun 1992.

Tsai juga tidak setuju dengan posisi "Satu China".

Komunikasi yang buruk antara dua negara tetangga itulah yang bisa menyebabkan perang pecah di antara mereka.

Hal itu dibuktikan dengan China yang selama empat hari berturut-turut, China telah mengerahkan setidaknya 149 jet tempur untuk melakukan latihan besar-besaran.

China dilaporkan mengancam Taiwan dari berbagai arah.

Pada 4 Oktober 2021 saja, sebanyak 56 jet tempur China mendekati pulau Taiwan.

Zhang mengatakan tujuan militer China adalah untuk mencegah kemerdekaan di Taiwan dan menangani tindakan yang meningkat dari AS dan sekutunya.

Menurut Zhang, tekanan militer China di Taiwan telah mencapai beberapa hasil yang baik.

Baca Juga: Mulai Sekarang Kurangi KebiasaanMakan Seperti Ini, Walau Sepele Ternyata Kanker Lidah yang DialamiArtis FTV Cecillia Putty Bisa Bermula dari Cara Makan yang Salah Ini

"Pemimpin Tsai Ing-wen harus mengambil sikap yang tidak jelas dan tidak independen secara publik," kata Zhang.

Dalam skenario terburuk, Zhang mengatakan militer China mungkin bertindak untuk menunjukkan kekuatan superior melawan Taiwan.

Namun, AS dan China memiliki niat baik yang besar dalam menghindari konflik dan memperkuat beberapa mekanisme manajemen krisis.

Zhang menduga bahwa China akan menahan diri dari aksi militer. Ini karena agresi terhadap Taiwan akan memperumit hubungan AS-China.

"China tidak pernah melupakan krisis AS-China setiap kali Beijing meluncurkan kampanye militer melawan Taiwan," kata Zhang.

"Selama puncak tahun 1950, China juga hanya menyerang target Taiwan."

"Tapi mereka menghindari kerusakan pada kapal perang AS."

Baca Juga: Amerika Makin Terpuruk,Sudah Nunggak Utang Rp400.000 Triliun, Kini Malah Alami Krisis Besar-besaran, Rusia hingga Iran Ogah Bantu Negara Adidaya Itu

Artikel Terkait