Fotonya Dirilis dalam Keadaan Babak Belur oleh Kepolisian Inggris, Terungkap Ini Alasan Mengapa Kasus Reynhard Sinaga Selama 2 Tahun Sunyi Senyap Tanpa Berita Hingga ‘Meledak’

K. Tatik Wardayati

Editor

Reynhard Sinaga
Reynhard Sinaga

Intisari-Online.com – Anda mungkin masih ingat dengan seorang pemuda Indonesia yang sedang melanjutkan studinya di Inggris sempat viral pada tahun lalu?

Namun, viralnya ini bukan karena dia berprestasi dalam bidang ilmu yang digelutinya.

Pada Senin (4/10/2021), foto seorang pemuda yang terlihat babak belur dirilis.

Rupanya, foto itu adalah foto Reynhard Sinaga pemuda yang sempat viral tersebut, namun itu adalah foto tahun 2017 saat penangkapannya.

Baca Juga: Polisi Inggris Rilis Foto Reynhard Sinaga Babak Belur, Dokter Boyke Bongkar Analisis Perilaku PelakuPemerkosaan Terbesar Inggris Itu, Hasilnya Tak Terduga

Reynhard Sinaga dinyatakan bersalah dalam kasus yang digambarkan sebagai kasus pemerkosaan terbesar di Inggris.

Reynhard Sinaga, nama mahasiswa Indonesia itu dituduh melakukan pemerkosaan dan pelecehan seksual terhadap 48 pria di apartemennya di Machester, Inggris.

Dalam foto tersebut terlihat muka Reynhard yang babak belur dengan lebam di kedua matanya dengan luka di bagian alis, namun hanya ditutup beberapa lembar selotip.

Ternyata, Reynhard sempat dipukuli oleh salah satu korbannya yang seorang atlet.

Baca Juga: Foto Predator Reynhard Sinaga Babak Belur Dirilis, Sang Ayah Ternyata Juga Buronan yang Sedang Dicari di Indonesia, Ini Kasus yang Menjeratnya

Korban Reynhard itu mendadak siuman dan melawan saat tengah diperkosa.

FotoReynhard Sinaga itu dirilisjelang penayangan film dokumenter BBC berjudul Catching a Predator.

Film teresbut merupakan film dokumenter yang mengisahkan investigasi polisi dalam usaha mereka menangkap Reynhard.

Rupanya sebelum akhirnya tertangkap, hampir dua tahun lamanya kasus kekerasan seksual oleh Reynhard Sinaga seolah ‘sunyi senyap’ dari pemberitaan media.

Reynhard Sinaga - Kepolisian Manchester Raya merilis foto Reynhard saat ditangkap dalam kondisi babak belur tahun 2017
Reynhard Sinaga - Kepolisian Manchester Raya merilis foto Reynhard saat ditangkap dalam kondisi babak belur tahun 2017

Benarkah media tidak tahu ada kasus sebesar itu?

Ternyata, bukan karena media tidak tahu ada kasus tersebut hingga sunyi senyap dari kancah ‘tarian jari’ di atas papan mesin ketik para kuli tinta.

Dari laporan yang didapat, yang terbukti dilakukan oleh Reynhard Sinaga tercatat 159 kasus pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria.

Dari 159 kasus tersebut, 136 kasus dakwaan pemerkosaan, dilaporkan bahwa korbannya diperkosa berkali-kali.

Korban dari kasus tersebut dinyatakan mengalami trauma, bahkan sebagian mencoba bunuh diri akibat tindakan ‘predator gila’ Reynhard Sinaga.

Baca Juga: Picu Kebohongan Siswi yang Berujung Pemenggalan Samuel Paty, Inilah Inferiority Complex, Sifat 'Minder' yang Juga Dimiliki Reynhard Sinaga, Perhatikan Gejalanya

Bukti-bukti yang sudah cukup untuk menggiring pemuda asal Indonesia ini pada hukuman seumur hidup.

Meski mendapat label sebagai kasus pemerkosaan terbesar dalam sejarah Inggris, lalu mengapa seolah kasus ini tidak tercium media selama dua tahun penyelidikan dan persidangan berlangsung?

Apakah karena terkait sosok Reynhard Sinaga?

Sebelum menjawab pertanyaan mengapa kasusnya tidak terekspos media selama 2 tahun, mungkin kita perlu mengetahui bagaimana awal kasus tersebut terbongkar.

Ketika itu, pagi tanggal 2 Juni 2017, mungkin hari yang cukup sial bagi Reynhard Sinaga.

‘Kenakalannya’ yang selama ini tertutup rapi akhirnya terbongkar, ketika salah satu korban, yang ‘tersadar’ saat dilecehkan dirinya.

Rupanya obat-obatan yang selama ini digunakan oleh Reynhard Sinaga untuk membuat korbannya tidak sadarkan diri initidak bekerja dengan baik pada korban terakhirnya yang berusia 18 tahun itu.

Korbannya itu terbangun, yang lalu menyadari bahwa Reynhard Sinaga sedang memperkosa dirinya, sehingga dia melakukan perlawanan luar biasa dan melukai Reynhard S inaga.

Ambulans segera tiba setelah remaja itu menelepon nomor darurat 999, yang segera tiba di Montana House, tempat Reynhard Sinaga tinggal selama lima tahun, di sudut klub tempat dia menemukan banyak korbannya.

Baca Juga: Masih Ingat Reynhard Sinaga si Pemerkosa Berantai Terbesar di Inggris? Begini Kabarnya Sekarang, Dikurung dengan Penjahat Tersadis Lainnya

Namun, yang terjadi sebaliknya, polisi menangkap remaja itu karena dianggap membahayakan, sementara Reynhard Sinaga dibawa ke rumah sakit dengan dugaan pendarahan di otak.

Untungnya, detektif dari polisi Greater Manchester segera menyadari bahwa mereka telah menahan orang yang salah.

Mereka pun pergi ke Manchester Royal Infrimary untuk menanyai Reynhard Sinaga dan memperhatikan bahwa di bertingkah aneh.

Reynhard terobsesi untuk diberikan teleponnya, berulang kali dia salah memberikan kata sandi kepada polisi, bahkan mencoba mengambilnya dari seorang petugas ketika dia dengan enggan mengungkapkan pin yang benar.

Petugas pun terkejut, ketika membuka kunci telepon Reynhard, mereka menemukan film-film yang menunjukkan pemuda itu memperkosa serangkaian pemuda yang tampaknya sedang tidur.

Sementara, iPhone lain berisi lebih banyak film pria.

Setelah dilakukan analisis berbulan-bulan, teridentifikasi lebih dari 195 korban berbeda, namun mereka tidak sadar ketika Sinaga melecehkan mereka.

Petugas investigasi senior, DI Zed Ali, mengatakan itu ‘seperti mencoba menyatukan jutaan potongan gambar tanpa penutup gergaji ukir’.

Pada akhirnya, 48 orang korban melapor dan mengaku siap menjai saksi dalam persidangan Reynhard Sinaga, dan berbuah vonis seumur hidup untuk Reynhard Sinaga.

Baca Juga: Korbannya Mencapai 200 Orang, Ini Fakta Terbaru 'Predator Reynhard Sinaga' Jaksa Ajukan Banding, Tuntut Penjara Seumur Hidup: Serangannya Mengerikan

Jadi, mengapa kasus ini tertutup dari media massa?

Sebenarnya media sudah mengetahui kasus ini jauh-jauh hari.

Reynhard Sinaga.
Reynhard Sinaga.

Rupanya, pengadilan meminta agar dilakukan media blackout atau larangan pemberitaan terkait kasus Reynhard Sinaga.

Media blackout ini mempunyai dua maksud tujuan.

Yang pertama, karena kasus ini harus dibagi menjadi empat persidangan terpisah.

Hal tersebut dilakukan karena jumlah korban yang akan bersaksi mencapai 48 orang.

Sementara, Layanan Kejaksaan Mahkota (CPS) Inggris masih terus membuka kemungkinan munculnya korban-korban lain.

Mereka meyakini jumlah korban Reynhard Sinaga lebih dari 48 orang, bahkan muncul dugaan lebih dari 100 orang.

Dan lewat persidangan, terbukti total kasusnya mencapai 159 orang.

Baca Juga: Kebengisan Reynhard Sinaga Dirasa Tak Cukup Diganjar Hukuman Seumur Hidup, Jaksa akan Tuntut Sang Predator dengan 'Balasan' yang Jauh Lebih Setimpal

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait