Intisari-online.com - Menjaga kesehatan memang wajib dilakukan oleh semua orang di dunia.
Ini selain menjaga kebugaran tubuh, juga bisa untuk menjaga supaya kita tetap awet muda.
Namun, selalu saja ada kebiasaan yang tanpa disadari justru membuat kita dekat dengan penyakit berbahaya.
Nah, untuk menunda penuaan, banyak orang menentang penggunaan metode yang aneh dan tidak ilmiah.
Padahal, untuk memperpanjang umur dan mencegah munculnya penyakit, Anda perlu menghindari pola makan yang tidak ilmiah.
"Penyakit berasal dari mulut" adalah pepatah yang membuktikan perilaku makan yang salah, menyebabkan kesehatan menurun, penyakit muncul.
Berikut 8 pola makan yang salah yang membuat orang lebih cepat menua dan mengurangi harapan hidup.
1. Mengkonsumsi terlalu banyak garam
Mengkonsumsi terlalu banyak natrium dalam garam akan meningkatkan tekanan darah, meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Seiring bertambahnya usia, arteri menjadi lebih rentan terhadap penyumbatan oleh plak, dan mengonsumsi lebih banyak natrium akan memperburuk kondisi.
Solusi: Sodium ditemukan di banyak makanan olahan dan kemasan. Oleh karena itu, sebaiknya batasi konsumsi makanan ini sesedikit mungkin.
Secara khusus, ketika memilih hidangan tertentu, Anda harus membaca informasi nutrisi pada label makanan.
Ahli gizi menyarankan, saat mengonsumsi makanan tinggi natrium, makanlah dengan beberapa makanan kaya kalium seperti pisang, ubi jalar, bayam untuk menetralkan.
2. Kurangi makan sayuran hijau
Situs web kesehatan Universitas Harvard menunjukkan bahwa tidak cukup makan sayuran hijau dikaitkan dengan peningkatan risiko kekurangan nutrisi, diabetes, penyakit jantung, dan sejumlah kanker lainnya.
Solusi: Cara terbaik adalah meningkatkan jumlah sayuran hijau dan buah-buahan dalam makanan sehari-hari dengan salad, smoothies.
Serat, vitamin, mineral yang terdapat dalam sayuran hijau sangat bermanfaat untuk jantung, anti inflamasi, antioksidan, radikal bebas.
3. Makan terlalu banyak gula
Selain kue, gula juga ditemukan di banyak produk seperti saus dan sup. Mengkonsumsi terlalu banyak gula sangat mempengaruhi kesehatan jantung.
Menurut Harvard Health, terlalu banyak gula dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, peradangan kronis, penambahan berat badan, diabetes, hati berlemak, dan banyak lagi, yang semuanya terkait dengan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke.
Solusi: The American Heart Association merekomendasikan agar pria mengonsumsi tidak lebih dari 9 sendok teh gula (36g) per hari, sedangkan wanita 6 sendok teh (25g).
4. Katakan tidak pada semua lemak
Membatasi konsumsi lemak jenuh adalah hal yang baik, tetapi jika Anda ingin melawan penuaan, Anda tidak boleh menghindari semua lemak dalam diet Anda.
Menurut American Heart Association, lemak tidak hanya membantu menjaga tubuh tetap hangat, tetapi juga memberikan energi untuk mendukung pertumbuhan sel dan melindungi beberapa organ.
Laman Cleveland Clinic menunjukkan bahwa lemak tak jenuh ganda (asam lemak emega-3) sangat baik untuk tubuh, membantu mengurangi penumpukan plak di arteri, sehingga mengurangi serangan jantung dan stroke.
Mengkonsumsi makanan yang kaya omega-3 juga mengurangi risiko penyakit kognitif, kanker, dan penyakit mata.
Solusi: Tambahkan lebih banyak makanan kaya omega-3 seperti salmon, kenari, biji rami, sarden, minyak canola dalam diet harian Anda.
5. Konsumsi minuman berkarbonasi dan manis secara berlebihan
Minuman bersoda tidak hanya buruk bagi jantung, tetapi juga buruk bagi tulang.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition edisi Februari 2020 menemukan bahwa minum banyak minuman ringan per hari secara langsung terkait dengan risiko patah tulang dan osteoporosis.
Solusi: Batasi minuman bersoda, ganti dengan minuman yang lebih sehat seperti jus buah, susu kaya kalsium, suplemen vitamin D untuk memberikan nutrisi penting bagi kesehatan tulang.
6. Tidak cukup makan protein
Setelah usia 30 tahun, tubuh kehilangan 5% ototnya setiap 10 tahun.
Pada masa ini, diet, terutama kandungan proteinnya, berperan sangat penting dalam melawan depresi dan menjaga massa otot.
Sebuah penelitian pada Juli 2017 di AS menemukan bahwa sepertiga lansia tidak mendapatkan cukup protein yang dibutuhkan tubuh.
Lebih buruk lagi, seiring bertambahnya usia, kemampuan tubuh untuk memecah dan mensintesis protein menurun, yang berarti kita perlu menambah lebih banyak protein.
Solusi: Studi telah menemukan bahwa mengonsumsi 1,3g protein per kg berat badan secara signifikan meningkatkan massa tanpa lemak, kinerja otot, dan fungsi fisik pada pria lanjut usia.
Jika Anda memiliki masalah mengunyah, Anda dapat melengkapi melalui bentuk bubuk. Makanan seperti telur dan susu kaya akan protein.
7. Jangan makan serat
Serat membantu mendukung sistem pencernaan dengan sangat baik, menjaga bakteri menguntungkan di saluran usus dan mencegah penumpukan racun.
Menurut Departemen Pertanian AS, serat sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung.
Ini juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Solusi: Jika Anda berusia di bawah 50 tahun, Anda perlu mengonsumsi 25-34g serat per hari.
Jika Anda berusia di atas 50 tahun, Anda perlu mengonsumsi 22-28g serat.
Makan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian dapat memenuhi kebutuhan serat tubuh.
8. Konsumsi alkohol berlebihan
Tidak apa-apa untuk minum sedikit alkohol dari waktu ke waktu, tetapi mengkonsumsinya setiap hari akan mempercepat proses penuaan.
Menurut penelitian National Institute on Aging, seiring bertambahnya usia, minum alkohol terlalu banyak akan mudah menyebabkan kanker, kerusakan hati, gangguan sistem kekebalan dan kerusakan otak.
Minum berlebihan juga memperburuk masalah kesehatan lainnya seperti osteoporosis, diabetes, tekanan darah tinggi, stroke, kehilangan memori, gangguan mood, dll.
Solusi: Anda perlu membatasi konsumsi alkohol harian dan minum hanya dalam jumlah sedang.