Intisari-Online.com - Panglima militer India pada Sabtu (2/10/2021) mengatakan, China mengirim pasukan ke perbatasan mereka yang disengketakan dalam jumlah yang cukup besar.
Untuk menanggapinya, India juga mengerahkan tentara dengan jumlah yang sama ke perbatasan tersebut menurut pemberitaan AFP.
Ketegangan tinggi antara dua negara bersenjata nuklir ini adalah lanjutan dari bentrokan di Lembah Galwan yang strategis pada Juni 2020.
India dan China sudah mengadakan pembicaraan militer tingkat tinggi sejak bentrokan pada Juni 2020, dan Naravane menyebut pertemuan lain diharapkan terlaksana minggu depan.
Komentarnya muncul beberapa hari setelah juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, menuduh tentara India secara ilegal melintasi perbatasan ke wilayah China.
Akan tetapi, tuduhan tersebut menurut India tidak memiliki dasar fakta.
Media lokal pekan lalu melaporkan, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, bahwa hampir 100 tentara China melintasi perbatasan ke negara bagian Uttarakhand selama beberapa jam pada akhir Agustus.
Kekuatan Militer China
Selain di darat, China juga mengembangkan kekuatan militernya di lautan.
Dilansir dariNational Interest, Sabtu (31/7/2021), China telah membangun lebih dari seratus kapal perang dalam dekade terakhir, sebuah tingkat pembangunan yang melampaui Angkatan Laut AS yang perkasa.
Yang paling penting, China sekarang memiliki dua kapal induk—Liaoning dan kapal kedua dalam uji coba laut—dan kapal ketiga dan mungkin keempat sedang dibangun.
Dengan kekuatan besar yang sedang dibangun, ada baiknya bertanya: ke mana arah pembangunan PLA?
Dalam sejarahnya, China-lah yang 'mengenaskan' biasanya menjadi target kapal induk.
Kapal induk Angkatan Laut Kekaisaran Jepang melakukan serangan ke China untuk mendukung kampanye darat pada tahun 1930-an.
Kekuatan angkatan laut AS melindungi pasukan nasionalis Tiongkok pada akhir Perang Saudara Tiongkok, dan kapal induk Angkatan Laut AS melakukan serangan udara terhadap “sukarelawan” Tiongkok selama Perang Korea.
Baca Juga:10.000 Tentara China dan Rusia Gelar Latihan Militer Besar-besaran, Dalam Rangka Apa?
Pada tahun 1996 selama Krisis Taiwan Ketiga, Amerika Serikat mengerahkan kelompok tempur kapal induk di dekat Taiwan sebagai tanda dukungan terhadap tindakan militer China.
Dapat dikatakan secara adil bahwa kapal induk membuat kesan yang signifikan di China.
Saat ini, China memiliki dua kapal induk: kapal induk bekas Uni Soviet Liaoning, dan kapal kedua yang tidak disebutkan namanya, Tipe 002, saat ini sedang menjalani uji coba laut.
(*)