Selain Azerbaijan, Israel juga mulai menormalkan hubungan dengan berbagai negara Arab.
Termasuk Bahrain, Uni Emirat Arab (UEA), dan Maroko.
Melihat hal itu, rasanya pantas jika militer Iran mulai bersiap-siap.
Apalagi Iran masih berada di bawah sanksi berat yang dikenakan AS setelah penarikan JCPOA oleh mantan Presiden AS Donald Trump.
Sehingga negara ini hanya bergantung pada strategi dan perangkat keras pertahanan dalam negeri.
Walau begitu, Brigadir Haydari percaya diri militer Iran yang menggunakan alat-alat lokal tidak kalah hebatnya.
Sebab, alat-alat militer itu bisa penerbangan drone tahan lama yang dapat mencapai target dengan akurasi tepat, sistem peperangan elektronik yang dapat digunakan dalam tindakan defensif atau ofensif, serta pengenalan balistik anti-tank baru.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR