Pada hari Rabu, Brigadir Jenderal Mohammad Pakpour, komandan pasukan darat Korps Pengawal Revolusi Islam, mengatakan bahwa mereka tidak akan mentolerir negara tetangga berubah.
Termasuk menjadi basis untuk kehadiran dan kegiatan anti-keamanan dari rezim Zionis palsu.
Menambah prioritas keamanan Republik Islam, Brigadir Jenderal Kiomars Haydari menyatakan kekerasan non-negara regional juga berada di daerah tersebut.
“Kehadiran proksi rezim Zionis secara terbuka dan terselubung dan kemungkinan sejumlah besar teroris Daesh (ISIS) di negara-negara regional menambah pentingnya latihan ini,” kata Jenderal Haydari.
“Karena kami tidak yakin apakah mereka telah meninggalkan daerah itu, latihan ini bisa menyampaikan pesan kepada mereka."
"Mereka dan Zionis harus tahu bahwa mereka tidak memiliki tempat di kawasan itu."
"Dan bahwa angkatan bersenjata Republik Islam Iran cukup sensitif terhadap mereka, dan akan berurusan dengan mereka jika sampai terjadi.”
Iran memang menuduh Azerbaijan menjadi sekutu Israel dan menyebutkan 'Rezim Zionis'.
Apalagi setelah pesawat tak berawak Israel telah diberikan ke Azerbaijan, dan digunakan dalam konflik baru-baru ini di wilayah Nagorno-Karabakh melawan Armenia.
Israel baru-baru ini memperkuat hubungannya dengan Azerbaijan.
Dan ini bisa memberikan keuntungan bagi Tel-Aviv karena memiliki sekutu geopolitik yang dekat dengan Iran.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR