Jika orang-orang yang mengonsumsi parasetamol tersebut membuang langsung limbahnya ke sungai, maka zat tersebut akan mengalir melalui air seni dan kotoran.
"Dan juga pengelola limbahnya yang tidak bagus atau mungkin masyarakat ekonomi lemah ya, sistem pengelolaan limbahnya langsung dibuang ke sungai aja," ujar Zainal.
Kondisi ini sangat mungkin memberikan dampak buruk bagi kondisi air dan lingkungan yang terkait dengan air tersebut.
Sebab, menurut Zainal, pada dasarnya obat (seperti parasetamol) merupakan racun yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia.
"Semua obat itu racun kalau kita menggunakan berlebih. (Itulah) mengapa dokter selalu memberi dosis (misalnya) diminum dua kali sehari, karena ada indikasi. Artinya sama saja, semua obat tidak jauh berbeda," kata Zainal, seperti dilansir kompas.com, Jumat (1/10/2021).
Namun, terkait kandungan parasetamol yang ada di Teluk Jakarta, Zainal enggan untuk serta merta menyebutnya sebagai racun.
Zainal menilai, saat ini belum ditemukan data yang menunjukkan bahwa kandungan parasetamol di Teluk Jakarta berada di taraf yang bisa membahayakan orang lain.
KOMENTAR