Akademi Ilmu Pertahanan, pengembang senjata militer, mengatakan tes itu bertujuan untuk mengkonfirmasi fungsionalitas praktis dari peluncur rudal, radar, kendaraan komando pertempuran yang komprehensif dan kinerja tempur, kantor berita resmi KCNA melaporkan pada hari Jumat.
Rudal itu memiliki teknologi kunci baru seperti kontrol kemudi kembar dan mesin penerbangan impuls ganda.
Militer Korea Selatan mengatakan analisis rinci diperlukan untuk memverifikasi laporan KCNA.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un tampaknya tidak menghadiri tes tersebut.
Akan tetapi uji coba itu malah diawasi oleh Pak Jong Chon, seorang anggota politbiro dan Komite Sentral Partai Buruh yang berkuasa.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR