Intisari-online.com - Covid-19 telah menjadi wabah global yang menyerang hampir di seluruh dunia.
Namun, ada beberapa negara yang mengaku tidak memiliki kasus Covid-19 sejauh ini.
Seperti misalnya Korea Utara negara tersebut tidak diketahui kondisinya karena memang terkenal menutup diri.
Dengan kata lain, pandemi Covid-19 di Korea Utara memang tidak terdeteksi.
Selain Korea Utara ternyata masih ada satu negara di dunia yang mencatatkan nol kasus Covid-19.
Padahal dalam pandemi yang sudah berlangsung hampir 2 tahun ini.
Tampaknya sebagian besar negara tidak lepas dari jebakan Covid-19.
Namun, menurut statistik resmi, negara Turkmenistan mengklaim belum mencatat infeksi Covid-19.
Negara Asia Tengah ini merupakan satu dari hanya lima negara di dunia yang menyatakan tidak ada kasus infeksi Covid-19.
Empat negara sisanya adalah Korea Utara dan tiga pulau di Samudra Pasifik.
Data Covid-19 di Turkmenistan diambil dari data World Health Organization (WHO) dan Johns Hopkins University (USA).
Statistik jumlah kasus dan kematian akibat Covid-19 di situs web WHO saat ini "0".
Negara berpenduduk 5,9 juta orang itu telah menggunakan hampir 42.000 dosis vaksin Covid-19.
Turkmenistan berbatasan dengan Iran, negara yang merupakan salah satu pusat epidemi utama dunia dengan hampir 5,5 juta infeksi, termasuk sekitar 119.000 kematian.
Beberapa aktivis mengatakan bahwa klaim Turkmenistan tentang tidak ada infeksi Covid-19 adalah "tidak akurat".
Ruslan Myatiev, seorang pengungsi Turkmenistan, mengatakan bahwa dia mengetahui identitas 60 orang Turkmenistan yang telah meninggal karena Covid-19 di negara Asia Tengah itu.
Myatiev mengklaim telah memverifikasi nama-nama ini dengan catatan kesehatan dan sinar-X.
Selain itu, beberapa klaim yang tidak terverifikasi mengklaim bahwa Turkmenistan menderita gelombang ketiga penyebaran Covid-19, menyebabkan rumah sakit kewalahan.
Presiden Gurbanguly Berdymukhamedov dari Turkmenistan menolak klaim itu sebagai "berita palsu".
Berdymukhamedov mengatakan kepada PBB pada 21 September bahwa pandemi Covid-19 tidak boleh "dipolitisasi".