Intisari-Online.com -Baru-baru ini geger di media sosial seorang wanita manusia silver yang menggendong balitanya di kawasan SPBU Parakan, Pamulang, Tangerang Selatan.
Mengenaskannya, bayi laki-laki yang baru berusia 10 bulan itu juga dijadikan manusia silver, mulai dari seluruh tubuh si bayi dan bajunya juga dicat silver!
Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Kota Tangsel, Muksin Al Fachry, rupanya belum mengetahui hal tersebut.
"Untuk wilayah Pamulang tidak pernah lihat keberadaan manusia silver. Kemudian tidak pernah ada yang bawa bayi," kata Muksin saat dikonfirmasi Wartakotalive.com, Sabtu (25/9/2021).
Namun Muksin mengaku pihaknya tengah menerjunkan petugas Satpol PP Kota Tangsel mencari keberadaan manusia silver pembawa bayi itu.
Pihaknya bakal mengadakan razia bagi para manusia silver yang mangkal di kawasan sekitar.
"Kita bakal razia. Saya akan kirim anggota sekarang," pungkasnya.
"Manusia Silver di Tangerang Selatan membawa anak balitanya untuk meminta belas kasihan para pengguna jalan di sekitar SPBU Parakan Pamulang, Jumat (24/09) sekitar pukul 20:50 Wib," tulis akun @Tangsel_Update.
Baca Juga: Jangan Lagi Beri Uang ke Manusia Silver di Palembang, Bisa Diancam Denda Rp50 Juta!
"Perlu perhatian serius dari berbagai pihak agar tidak ada lagi balita atau anak yang menjadi korban ekploitasi oleh orang tua maupun orang terdekat. Karena semakin hari semakin memprihatinkan, dengan alasan ekonomi namun abai terhadap hak anak," tambah akun tersebut.
Namun bisa saja ibu anak tersebut terpaksa mengecat bayinya sebagai syarat diterima jaringan manusia silver, karena sudah putus asa mencari uang.
Banyak warganet mengecam si ibu yang mengajak anaknya tersebut tanpa mengetahui kenyataan sebenarnya.
Akun @Tangsel_Update juga tidak memberikan penjelasan dari pihak ibu yang ikut dalam jaringan manusia silver mengajak anaknya tersebut, hanya menunjukkan hal yang dianggap melanggar norma 'sebagai ibu'.
Terlebih jika Satpol PP Kota Tangsel belum menemui keberadaan manusia silver tapi akun @Tangsel_Update berhasil menemukan sosoknya, alangkah baiknya akun tersebut memberi tahu keberadaan ibu dan anak yang malang tersebut agar segera diajak berhenti menjadi manusia silver.
Rupanya, sangat banyak bahaya menjadi manusia silver.
Cat yang disemprotkan ke seluruh tubuh itu adalah cat sablon yang dicampur dengan minyak seperti dijelaskan oleh dokter spesialis kulit dan kelamin RS Siloam, dr Joice Sonya Gani Panjaitan.
"Dampak jangka pendeknya ini akan langsung terasa seperti ada rasa gatal dan alergi di tempat yang mereka cat. Nah ini mereka pakai ke seluruh badan, jelas paling tidak akan ada banyak titik ruam merah di beberapa bagian," ungkap Joice dikutip dari Tribun Medan.
Baca Juga: Manfaat Daun Salam yang Tersembunyi untuk Kecantikan, Cerahkan Kulit!
Cat tersebut juga bisa menyebabkan kanker kulit.
"Hal yang paling berbahaya ini sangat memungkinkan untuk menderita kanker kulit. Ini yang paling ditakutkan dan ujung permasalahan menggunakan cat ini. Kalau dia berprofesi sebagai manusia silver dalam jangka panjang, tidak mustahil kanker ini menyerang tubuhnya," tuturnya.
Bahaya dari menjadi manusia silver tidak hanya itu saja.
Dikutip dari Kompas.com, seirang manusia silver di Jakarta, Tati (34), kehilangan salah satu bola matanya karena menjadi manusia silver.
Ia terkena racun dari cat semprot silver tersebut.
Maret 2021 lalu Tati mengeluhkan mata kirinya sakit selama 2 bulan terakhir.
Tati kemudian langsung dibawa oleh petugas dinas sosial ke Poli Mata Rumah Sakit Harapan Bunda.
"Berdasarkan analisis dokter terdapat infeksi pada bola mata Tati yang diakibatkan cairan kimia yang tidak sengaja masuk ke mata dari cat silver yang setiap hari menutupi seluruh tubuhnya," ujar Ihda Ulfia, perawat Balai Karya Mulya Jaya tempat Tati tinggal.
"Saran dokter, mata Tati harus segera diangkat melalui operasi agar tidak menyebar dan membahayakan kesehatannya," tambah Ihda.
Banyak kandungan di cat semprot silver yang bisa merusak organ tubuh.
Jika kontak dalam waktu yang lama dari pagi sampai sore dan dilakukan setiap hari maka zat kimia di dalam cat semprot itu bisa masuk ke dalam tubuh melalui pori-pori.
“Efek paparan zat kimia yang bisa terjadi dalam waktu dekat adalah alergi, karena adanya kontak dengan kulit. Tapi mungkin tak smua orang merasakan alergi atau gatal-gatal, karena kondisi tiap orang berbeda,” ujar Budiawan saat dihubungi Kompas.com.
Kerusakan mata menjadi salah satu tanda keracunan cat semprot silver yang sudah parah bersama gangguan sistem saraf dan kanker.
Jika dipakai sampai wajah bisa menyebabkan mata iritasi, lapisan kornea pecah dan sampai korosif atau kerusakan hingga akhirnya kebutaan.
Cat semprot silver berbeda dengan pewarna silver pada make-up yang sudah melalui pengujian keamanan.
Kembali ke kasus wanita manusia silver yang membawa bayi berumur 10 bulan menjadi manusia silver, sebaiknya netizen jangan mudah tersulut emosi dan menyalahkan si wanita saja.
Baca Juga: Masa Kelam Rusia Dibawah Pengaruh Grigori Rasputin, 'Dukun Kebal Racun' yang Berlagak Suci
Hal yang patut dibenahi dari menjamurnya manusia silver adalah sindikat pengemis yang tidak berhenti beroperasi, hanya berubah bentuk operasinya saja.
Hal ini patut menjadi perhatian bersama agar orang-orang seperti single parent dengan anak bayi tidak putus asa mencari pekerjaan dan bergabung dengan sindikat ini.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini