Tiap Hari Jejali Tubuhnya dengan Zat Beracun Demi Menyambung Hidup Usai Keluarganya Tercerai-berai, Tati Malah Harus Rela Kehilangan Bola Matanya, Infeksi Ini Pemicunya

Maymunah Nasution

Editor

Menyambung hidup menjadi manusia silver setelah keluarganya tercerai berai, Tati Manusia Silver sampai kehilangan satu bola matanya
Menyambung hidup menjadi manusia silver setelah keluarganya tercerai berai, Tati Manusia Silver sampai kehilangan satu bola matanya

Intisari-online.com -Kisah mengenaskan dialami Tati (34), wanita manusia silver.

Ia baru saja kehilangan satu bola matanya akibat pekerjaannya.

Mata Tati terinfeksi cat semprot silver yang kerap dipakainya.

Tati baru-baru ini ditemui oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini saat sedang tidur di pinggir jalan kawasan Petojo, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Jangan Lagi Beri Uang ke Manusia Silver di Palembang, Bisa Diancam Denda Rp50 Juta!

Mensos Risma membujuk Tati untuk dibawa ke Balai Karya Mulya Jaya Jakarta.

Mengutip siaran pers Kemensos, Tati setuju dengan ajakan itu karena ia memang tak memiliki tempat tinggal.

Di balai tersebut, Tati langsung menjalani registrasi dan asesmen.

Tati pun mengeluhkan soal mata kirinya yang sudah terasa sakit selama dua bulan terakhir.

Baca Juga: Miris, Dulunya Harumkan Nama Negara, Mantan Atlet Olimpiade Ini Kini Jadi Gelandangan dan Tidur di Kuburan

Tati pun langsung dibawa oleh petugas ke Poli Mata Rumah Sakit Harapan Bunda.

"Berdasarkan analisis dokter terdapat infeksi pada bola mata Tati yang diakibatkan cairan kimia yang tidak sengaja masuk ke mata dari cat silver yang setiap hari menutupi seluruh tubuhnya," ujar perawat Balai Karya Mulya Jaya Ihda Ulfia.

"Saran dokter, mata Tati harus segera diangkat melalui operasi agar tidak menyebar dan membahayakan kesehatannya," tambah Ihda.

Setelah dari rumah sakit, tim Kemensos pun membantu mencari keluarga Tati.

Baca Juga: Lucu! Baru Ditinggal Bermain Sendiri Selama Lima Menit, Balita Ini Langsung Menjadi Smurf

Tati adalah anak bungsu dari tujuh bersaudara.

Tati dan keluarganya pernah tinggal di salah satu tanah milik PT Kereta Api Indonesia di bilangan Jakarta Barat.

Namun, rumah itu mengalami kebakaran dan ibunda Tati meninggal.

Sejak saat itu keluarga Tati berpencar hingga akhirnya Tati hidup seorang diri di jalanan.

Baca Juga: Densus 88 Tangkap 5 Orang Terduga Teroris di Batang Jateng, Satu Orang Tewas Tertembak hingga Ditemukan Cairan Kimia dan Barang Bukti Lain, Begini Kronologinya

Tim Kemensos pun akhirnya berhasil menemui kakak Tati, Yuni, yang tinggal di pinggiran kali dekat gedung Kementerian Agama.

Yuni pun berterima kasih kepada Kemensos yang bersedia membiayai operasi pengangkatan mata Tati.

"Saya berterima kasih kepada Kementerian sosial melalui Balai Mulya Jaya karena telah membantu adik saya untuk bisa dioperasi.

"Saya tidak punya uang untuk membayar operasinya sementara anak saya banyak masih kecil-kecil.

Baca Juga: Kebiasaan Mengucek Saat Mata Gatal Ternyata Bisa Sebabkan Hal Fatal, Sebaiknya Lakukan Hal Ini

"Saya siap untuk mendampingi adik saya bila dibutuhkan," ujar Yuni.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait