Intisari-Online.com -Amerika Serikat (AS) dan Inggris menghadapi kritik dari sekutu-sekutu mereka karena menandatangani kesepakatan pertahanan dengan Australia.
Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson beserta Perdana Menteri Australia Scott Morrison sebelumnya umumkan perjanjian keamanan baru Rabu kemarin yang membuat AS dan Inggris akan menyediakan Australia dengan teknologi baru untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir.
"Namun biar kuperjelas: Australia tidak mencari cara mendapatkan senjata nuklir atau membangun kemampuan sipil nuklir. Dan kami akan melanjutkan untuk bertemu semua kewajiban non-proliferasi nuklir kami," tambah Morrison dikutip dari Hindustan Times.
Pengumuman itu sayangnya tidak diterima dengan baik oleh Perancis.
Dikabarkan Perancis kehilangan kesepakatan senilai USD 100 miliar untuk membangun kapal selam diesel untuk Australia.
Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Yves Le Drian mengutarakan 'kekecewaan besar' atas pengumuman inisiatif tersebut, menyebutnya 'tusukan dari belakang'.
"Tampak seperti yang dilakukan Trump," ujarnya.
China juga berang atas pengumuman tersebut yang tampak sebagai upaya melawan tumbuhnya pengaruh China di Indo-Pasifik.
Juru bicara kementerian luar negeri China Zhao Lijian mengatakan dalam briefing harian bahwa kesepakatan Aukus "secara serius merusak perdamaian dan stabilitas wilayah, meningkatkan perlombaan senjata dan melanggar upaya non-proliferasi internasional."
"Ini membuktikan sekali lagi bahwa negara-negara ini menggunakan ekspor nuklir sebagai alat permainan geopolitik," ujarnya.
China termasuk dari 6 negara yang memiliki kapal selam nuklir sebagai upaya mereka memperbesar armada untuk meraih kekuatan di Indo-Pasifik.
Di sisi lain, AS telah memiliki kapal selam nuklir dibandingkan total kapal selam nuklir 5 negara, menurut International Institute for Strategic Studies.
Inilah daftar negara-negara dengan kapal selam nuklir:
1. Amerika Serikat (AS) 68 (14 kapal selam bertenaga rudal balistik nuklir, 54 lainnya kapal selam bertenaga nuklir)
2. Rusia 29 (11 kapal selam bertenaga rudal balistik nuklir, 18 lainnya kapal selam bertenaga nuklir)
3. China 12 (6 kapal selam bertenaga rudal balistik nuklir, 6 lainnya kapal selam bertenaga nuklir)
4. Inggris 11 (4 kapal selam bertenaga rudal balistik nuklir, 7 lainnya kapal selam bertenaga nuklir)
5. Perancis 8 (4 kapal selam bertenaga rudal balistik nuklir, 4 lainnya kapal selam bertenaga nuklir)
6. India 1 kapal selam bertenaga rudal balistik nuklir.
Kesepakatan terbaru akan membuat Australia menjadi negara ketujuh yang memiliki kapal selam nuklir.
Kapal selam nuklir sendiri adalah kapal selam bertenaga minatur reaktor nuklir yang menggunakan uranium diperkaya sebagai bahan bakar.
Perbedaan dengan kapal selam biasa adalah kapal selam yang menggunakan bahan bakar diesel perlu diisi ulang dengan cara naik ke permukaan dan melakukan 'snorkelling' atau membawa masuk udara untuk menjalankan generator diesel.
Hal ini membuat kapal selam diesel rentan ketahuan oleh musuh.
Namun kapal selam nuklir bisa tetap menyelam dan tidak naik selama berbulan-bulan, kecuali untuk mengganti kru.