Ekstremisme Islam berakar pada reformasi Islam abad ke-19.
Dalam artikelnya tahun 2011, ilmuwan politik Jerman Armin Pfahl-Traughber menguraikan beberapa fitur menonjol dari ekstremisme Islam.
Termasuk, melihat Islam sebagai tatanan kehidupan dan tatanan negara, atas nama Islam untuk menciptakan tatanan sosial yang terpadu, yang tidak tidak mengakui negara demokrasi konstitusional, dan rentan terhadap ekstrem dan kekerasan.
Fakta bahwa organisasi Islam radikal seperti IS atau Taliban memiliki bentuk hukuman yang ekstrim seperti eksekusi, rajam sampai mati, atau pemotongan anggota badan bukanlah hal baru.
Namun, sebagian masyarakat masih mendukung dan tidak berani menentang penerapan bentuk hukuman yang ekstrim tersebut.
Syariah adalah seperangkat hukum dan aturan dalam kehidupan sehari-hari umat Islam, berdasarkan kombinasi Al-Qur'an dan perintah Nabi Muhammad.
Menurut ulama Amerika, Asma Afsaruddin, Syariah dalam bahasa Arab berarti "jalan".
Hukum Islam diyakini sebagai jalan bagi umat Islam untuk mendapatkan arahan moral dalam perilaku mereka.
Beberapa sarjana Amerika percaya bahwa sifat Syariah tidak seburuk yang dipahami banyak orang karena itu hanya alat. Syariah itu baik atau buruk tergantung siapa yang menggunakannya.
Misalnya, Brunei dan Arab Saudi telah menggunakan Syariah untuk membatasi kebebasan perempuan.Baca Juga: Ditinggalkan Amerika Serikat, Sifat Asli Taliban Terbongkar Penguasa Afghanistan Itu Blak-Blakan Ungkap Hubungannya Dengan Organisasi Osama Bin Laden Ini
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR