Intisari-Online.com - Saat ini, bendera Timor Leste merupakan bendera yang didasarkan pada desain yang digunakan oleh Front Revolusioner Timor Timur Merdeka (Fretilin).
Fretilin sendiri merupakan kelompok utama yang menentang pengambilalihan Indonesia atas Timor Timur pada tahun 1975–1976.
Indonesia menginvasi Timor Leste dan menjadikan wilayah ini sebagai provinsi termuda pada tahun-tahun tersebut.
Timor Leste pun berada di bawah pemerintahan Indonesia hingga tahun 1999.
Tetap terjadi perlawanan hingga wilayah yang dulunya bernama Timor Timur ini melepaskan diri dari Indonesia melalui referendum.
Timor Leste lepas dari Indonesia dengan hasil referendum pada 30 Agustus 1999 menunjukkan mayoritas pemilih menginginkan kemerdekaan.
Kemudian, negara Timor Leste diakui internasional dan secara resmi merdeka pada 20 Mei 2002.
Saat itulah bendera Timor Leste yang sekarang kita kenal resmi menjadi bendera negara ini.
Bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa diturunkan dan bendera negara termuda Asia Tenggara ini dikibarkan.
Bendera itu terdiri dari warna dasar merah, dengan segitiga kuning dan hitam saling tindih di sebelah kiri. Sementara itu, pada segitiga hitam terdapat bintang putih.
Hitam melambangkan lebih dari empat abad penindasan kolonial, kuning perjuangan kemerdekaan, dan merah penderitaan rakyat Timor Timur.
Lalu, Bintang putih melambangkan harapan untuk masa depan.
Baca Juga: Ini Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional pada Kalender September 2021
Deskripsi Resmi Bendera berdasarkan Konstitusi Republik Demokratik Timor Timur Bagian II, Pasal 15, yaitu sebagai berikut:
“Bendera Negara berbentuk persegi panjang dan dibentuk oleh dua segitiga sama kaki, yang alasnya bertumpuk.
Satu segitiga berwarna hitam dan tingginya sama dengan sepertiga dari panjang yang tumpang tindih dengan segitiga kuning, yang tingginya sama dengan setengah panjang Bendera.
Di tengah segitiga hitam terdapat bintang putih berujung lima, artinya cahaya yang memandu. Bintang putih itu salah satu ujungnya mengarah ke ujung kiri bendera. Bagian bendera yang tersisa berwarna merah.”
Itulah bendera Timor Leste yang kita kenal sekarang.
Tapi ternyata, itu bukanlah bendera pertama yang diadopsi negara ini.
Sebelum kemerdekaannya resmi diakui internasional, Timor Leste lebih dulu mengadopsi bendera FALINTIL, Tentara Pembebasan Timor Timur, sebagai bendera sementara.
Bendera tersebut diadopsi oleh perwakilan partai dan organisasi politik Timor Leste selama Konvensi Nasional Timor Leste pertama yang diadakan pada bulan April 1998 di Portugal.
Hasil dari Konvensi tersebut adalah terbentuknya CNRT (Dewan Nasional Perlawanan Timor Timur), yang menggantikan CNRM (Dewan Nasional Perlawanan Maubere), dan diadopsinya Piagam Kebebasan Rakyat Timor Timur.
Bendera dengan perpaduan warna biru, putih dan biru, dengan tulisan "CNRT" tersemat di bagian putih.
Kemudian ada sebuah lambang di sebelah kiri bertuliskan "Patria Povo", bahasa Portugis yang artinya "Orang Tanah Air".
Bendera dengan desain tersebut merupakan bendera FALINTIL, Tentara Pembebasan Timor Timur.
FALINTIL adalah non-partisan dan oleh karena itu mewakili kepentingan rakyat dan bukan kepentingan organisasi mana pun.
Lebih jauh lagi, anggota FALINTIL adalah orang-orang yang terus menjaga nyala api perjuangan penentuan nasib sendiri dan kemerdekaan Timor-Timur di saat-saat sulit, dikutip etan.org.
Merekalah yang terus menumpahkan darah demi hak suci penentuan nasib sendiri dan kemerdekaan Timor Timur.
Disebut, karena itulah ada kesepakatan para peserta Konvensi mengadopsi bendera ini sebagai bendera sementara Timor-Leste.
Itulah desain bendera yang pernah menjadi bendera Timor Leste sementara sebelum kemerdekaannya resmi diakui.
Baca Juga: Mengapa Sidang Kedua BPUPKI Dianggap Sebagai Momentum Pembentukan Masa Depan Bangsa?
(*)