70 Tahun Lalu Diganjar Hukuman Mati, Mendadak 7 Pemuda Ini Malah Dimaafkan, Ternyata Proses Pengadilan Mereka Benar-benar Bikin Trauma Seantero Kota

Mentari DP

Editor

Hukuman mati dengan kursi listrik.
Hukuman mati dengan kursi listrik.

Intisari-Online.com - Sekelompok pemudamendapat hukuman mati karena diduga memperkosa seorang wanita.

Sekelompok pemuda yang mendapathukuman matiitu terdiri dari 7 pria.

Namun hampir 70 tahun berlalu setelah kematian mereka, ke 7 pemuda itu telah diampuni di Virginia.

Baca Juga: Sampai Dibuktikan Pakai Penelitian Ekstak Ketiak yang Diperas dari Lelaki yang TidakPakai Deodoran,Siapa Sangka Cium Aroma Ketiak Suami Bikin Istri Awet Muda!

Pada hari Selasa (31/8/2021), Gubernur Ralph Northam memberikan pengampunan anumerta kepada "Martinsville Seven", julukan 7pemuda itu.

"Meskipun pengampunan ini tidak membahas kesalahan ketujuh orang itu, mereka bisa jadi pengingatorang-orang ini diadili tanpa proses hukum yang memadai dan menerima hukuman mati,"kata kantor Northamseperti dilansir daricnn.com pada Minggu (12/9/2021).

"Kita semua berhak mendapatkan sistem peradilan pidana yang adil, setara, dan melakukannya dengan benar."

"Tidak peduli siapa Anda atau seperti apa penampilan Anda."

"Saya berterima kasih kepada para pendukung dan keluarga Martinsville Seven atas dedikasi dan ketekunan mereka,"tambahnya.

Baca Juga: PadahalDikenal Sangat Keji saat Menjajah, Jepang Ternyata Sudi Beri Ganti Rugi kepada Indonesia yang Didudukinya Selama 3,5 Tahun, JomplangBanget dengan Belanda yang 3,5 Abad Menjajah

Anggota keluarga dari tujuh pria itu mengatakan bahwa kerabat mereka diinterogasi di bawah tekanan, tanpa kehadiran pengacara, dan pengakuan mereka dipaksa di bawah ancaman kekerasan massa.

The "Martinsville Seven" dihukum karena memperkosa Ruby Stroud Floyd yang berusia 32 tahun.

Ruby (seorang wanita kulit putih) diketahui pergi ke lingkungan yang didominasi kulit hitam di Martinsville, Virginia, pada 8 Januari 1949 silam.

Tujuannya untuk mengumpulkan uang untuk pakaian yang telah dia jual.

Karena tuduhan itu, empat orang dieksekusi di kursi listrik Virginia pada 2 Februari 1951.

Tiga hari kemudian, tiga orang lainnya juga disetrum.

Pada masa itu, pemerkosaan adalah pelanggaran berat.

Gubernur Ralph Northamsecara seremonial menandatangani pengampunan untuk ke 7 pemuda.

Mereka adalah Francis DeSales Grayson (37), Pemesan T. Millner (19), Frank Hairston Jr. (19), Howard Lee Hairston (18), James Luther Hairston (20), Joe Henry Hampton (19), dan John Claybon Taylor (21).

Sejak tahun lalu, Koalisi "Martinsville Seven", termasuk anggota keluarga dan pendukung komunitas, telah mendorong pengampunan anumerta, menurut afiliasi CNN WWBT.

"Mereka tidak pantas mati."

"Gubernur Northam harus meminta maaf kepada keluarga tujuh orang ini, menyatakan bahwa mereka seharusnya tidak dieksekusi," kata James Grayson, putra Francis DeSales Grayson.

Baca Juga: Pantas Benar-benar Bisa Getarkan Seluruh Amerika Sampai Membuatnya Kalang Kabut, Terkuak Inilah Foto-foto Betapa Mirisnya Insiden 9/11 Tepat 20 Tahun Lalu

"Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki kesalahan."

Selama upacara, kerabat menggambarkan kehancuran dari percobaan tergesa-gesa atas hukuman brutal dari kursi listrik.

"Saya trauma dengan kejadian ini," kata Curtis Millner, yang berusia 9 tahun ketika sepupunya Booker T. Millner dieksekusi.

Sebelum menghapus hukuman mati awal tahun ini, Virginia telah mengeksekusi lebih banyak orang daripada negara bagian lainnya.

Dan penelitian telah menunjukkan bahwa seorang terdakwa tiga kali lebih mungkin untuk dijatuhi hukuman mati jika korban kejahatan berkulit putih daripada jika korbannya adalah Hitam.

Dari tahun 1908 hingga 1951, semua 45 tahanan yang dieksekusi karena pemerkosaan di Virginia adalah pria kulit hitam.

Pada tahun 1977, Mahkamah Agung memutuskan bahwa menjatuhkan hukuman mati untuk pemerkosaan adalah hukuman yang kejam dan tidak biasa.

"Meskipun kita tidak dapat mengubah masa lalu, saya berharap tindakan hari ini membawa mereka sedikit perdamaian,"tutup Northam.

Baca Juga: Niatnya Langsung Balas Dendam dan Gempur ISIS-K, Serangan Pesawat Tak Berawak Amerika Malah Salah Bunuh Targetnya, Korbannya 7 Anak-anak!

Artikel Terkait