Begitu kembali ke tanah air mereka, senjata itu direklasifikasi menjadi barang antik mahal.
Beberapa bulan setelah penemuan, rupanya senjata itu populer di kalangan kolektor senjata api dan senjata perang.
Martini-Henry menjadi barang kolektor yang diimpikan, dalam pengembangan dan kemajuan senjata api.
Ini merupakan senjata di medan perang selama puncak era kemasan Kerajaan Inggris dan digunakan dalam banyak konflik kolonial di seluruh dunia.
Maka tak heran, jika senapan dari Afghanistan ini menimbulkan kegemparan di kalangan kolektor.
Dua dari senapan ini dijual di toko barang antik yang terletak di Sussex, masing-masing dijual seharga £1,100 (sekitar $1,500 dalam mata uang AS = sekitar Rp21,4 juta).
Timbul pertanyaan dengan penemuan begitu banyak senjata tersembunyi di bawah tanah Afghanistan, apakah ada senjata berharga lainnya yang disembunyikan di tempat lain di negara ini, atau di tempat lain di seluruh dunia?
Jawabannya, sangat mungkin ‘ya’, menurut Smithurst.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR