Intisari-Online.com - Baru-baru ini Indonesia berduka dengan gugurnya 4 anggita TNI dalam peristiwa penyerangan brutal di Posramil Kisor Papua Barat.
Sebanyak 50 orang tak dikenal menyerangn Posramil Kisor Papua barat dan 'memakan' sejumlah korban.
Selain 4 TNI yang gugur tersebut, 2 orang personel lainnya mengalami luka berat.
Peristiwa penyerangan tersebut terjadi pada Kamis (2/9/2021) dini hari.
Berbicara tentang peristiwa tersebut, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, mengatakan, tragedi penyerangan terhadap Pos Rayon Militer (Posramil) Kisor di Kabupaten Maybrat, tak lagi berperikemanusiaan.
"Peristiwa yang dilakukan oleh kelompok yang menamakan diri TPNPB-OPM atau separatis, dan mengakibatkan gugurnya 4 prajurit terbaik.
"Tindakan tersebut memang sudah tidak lagi manusiawi," ujar Mandacan saat pelepasan jenazah di Aula Praja Vira Tama, Korem 181/Praja Vira Tama, Jumat (3/9/2021), dikutip Tribunnews.
Ia mengatakan, agar semua pelaku ditangkap dan ditindak tegas.
"Kami mendukung TNI-Polri dalam tugas tanggungjawab, sehingga semua pelakunya bisa ditangkap dan ditindak tegas sesuai prosedur hukum," kata pria asal Pegunungan Arfak itu.
Sebelumnya, dukungan serupa diserukan Ketua DPR Puan Maharani.
Ia mendesak pemerintah dan aparat keamanan untuk mengusut tuntas insiden penyerangan tersebut.
Puan pun menyatakan bela sungkawa mendalam kepada keluarga empat anggota TNI yang gugur dalam tugas pada insiden tersebut.
"Ini duka bagi seluruh bangsa Indonesia. Saya ikut berbela sungkawa mendalam untuk keluarga para prajurit TNI yang gugur saat bertugas di Distrik Aifat," kata Puan dalam keterangannya, Jumat (3/9/2021), seperti dikutip Kompas.com.
"Saya meminta pemerintah dan aparat keamanan segera mengusut tuntas dan menangani insiden ini," lanjutnya.
Ketua DPP PDI-P itu meminta pengusutan dan penanganan insiden tersebut mencakup pula identifikasi persoalan dan pencegahan yang menyeluruh.
Hal itu, kata dia, agar kejadian penyerangan serupa tak terulang apalagi meluas ke wilayah lainnya.
Peristiwa penyerangan brutal tersebut diklaim oleh TPNPB-OPM dilakukan pihaknya, dikutip dari Tribun-Papua.com.
Sementara itu, Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa mengungkapkan, penyerangan tersebut dilakukan oleh pelaku lantaran adanya sakit hati.
Dirinya mengatakan selama ini di wilayah tersebut TNI dekat dengan warga setempat.
Posramil Kisor Maybrat, juga merupakan bagian dari pengembangan organisasi Kodam XVIII/Kasuari.
Pos tersebut sudah berdiri sejak 2019, dan sangat diterima keberadaannya ditengah masyarakat," ujarnya.
Selama ini, kata Pangdam, pembinaan teritorial pun berjalan dengan baik, ada karya bakti, merayakan kemerdekaan RI, hingga aktifitas lainnya bersama warga setempat.
Dalam karya bakti tersebut, para prajurit Posramil Kisor bersama rakyat, bersama-sama membuat lapangan voli, MCK, Gereja, Taman dan bahkan pembinaan.
"Dengan situasi masyarakat yang siap dan antusias untuk membangun, serta dekat dengan TNI. Dan mereka tidak puas, serta iri sehingga melakukan kegiatan seperti ini," ujarnya.
Identitas 4 Anggota TNI Korban Penyerangan Posramil Kisor
Adapun anggota TNI yang menjadi korban dari penyerangan tersebut, di antaranya:
1. Lettu Inf Dirman dari Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
2. Serda Ambrosius Apri Yudiman dari Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.
3. Pratu Zul Ansar dari Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.
4. Praka Muhammad Dhirhamsyah dari Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Sementara dua orang personel yang mengalami luka berat yakni Sertu Juliano dan Pratu Ikbal.
Pada Jumat (3/9/2021) siang, keempat jenazah dijadwalkan untuk dikirim kembali ke kampung halaman masing-masing.
Kepala Penerangan Korem 181/PVT, Mayor Inf Puguh Prandono pada Kamis (2/9/2021) malam, mengatakan, berdasarkan data para prajurit yakni jenazah almarhum Lettu CHB Dirman dikirimkan ke Bima, Nusa Tenggara Timur.
Selanjutnya, Jenazah almarhum Praka Muhammad Dhirhamsyah dikirim ke Pangkep, Sulawesi Selatan.
Jenazah Alm Pratu Sul Ansyari Anwar ke Sulawesi Selatan. Sementara, jenazah almarhum Serda Ambrosius Apri Yudiman, dikirimkan ke Kalimantan Barat.
Sebelumnya, 4 jenazah prajurit TNI ini tiba di Kota Sorong, Papua Barat, Kamis.
Keempat korban bergeser dari Maybrat sekitar pukul 19.35 WIT. Sementara, jenazah tiba di Kota Sorong, sekitar pukul 22.52 WIT.
Jenazah dievakuasi dari Maybrat menuju Sorong dengan menggunakan empat unit mobil ambulans. Setibanya di Sorong, keempat jenazah langsung diarahkan menuju Komando Resort Militer (Korem) 181 Praja Vira Tama.
Selanjutnya, keempat prajurit tersebut disemayamkan di Aula Praja Vira Tama. Setibanya di Aula, empat prajurit yang gugur langsung disambut dengan dan upacara militer.
(*)