Berusia 5.000 Tahun, Arkeolog Turki Gali Patung Dewi Kesehatan Yunani Tanpa Kepala di Situs Kuil Persembahan untuk Zeus

Intisari-Online.com – Para peneliti menemukan sosok itu di situs berusia 5.000 tahun bernama Aizanoi, yang merupakan rumah bagi sebuah kuil yang didedikasikan untuk Zeus.

Penggalian di Turki barat itu mengungkapkan patung marmer yang menggambarkan Hygieia, dewi kesehatan dan kebersihan Yunani-Romawi.

Seperti yang dilaporkan Muharrem Cin untuk Anadolu Agency (AA) yang dikelola negara, para ahli menemukan patung seukuran aslinya selama penggalian di kota kuno Aizanoi, yang terletak di distrik avdarhisar di provinsi Kütahya negara itu.

Aizanoi juga memiliki salah satu kuil yang paling terpelihara dengan baik di Anatolia yang didedikasikan untuk Zeus, Olympian Yunani pembawa petir.

Baca Juga: Berusia 2.200 Tahun, Mumi ‘Cantik’ Xin Zhui dari China Kuno Ini Berbeda dari Milik Mesir, Tubuhnya Tetap Terawat Seperti Baru Saja Meninggal, Ini Rahasianya Pengawetannya!

Abad kedua SM ini strukturnya menampilkan beberapa kolom doric dan ruang tengah yang dikenal sebagai agora, di mana para arkeolog menemukan patung yang baru ditemukan, tulis Maria Gabrielle untuk National Geographic Indonesia.

Berbicara dengan AA, pemimpin penggalian Gökhan Coşkun dari Universitas Kütahya Dumlupınar Turki mengatakan, “Kami mencoba untuk mengungkapkan galeri kolom di sayap barat dan selatan agora (bazaar) dan toko-toko tepat di belakang mereka.”

Para ahli telah menggali Aizanoi, yang kemudian ditambahkan ke Daftar Tentatif Warisan Dunia UNESCO pada 2012, selama hampir satu dekade.

Menurut AA, tim yang terdiri dari 100 pekerja dan 25 teknisi di wilayah tersebut membantu penggalian musim panas ini.

Baca Juga: Benarkah Pejabat di Inggris pada Masa Romawi, Lempar Tahanan ke Kandang Singa? Arkeolog Berikan Jawaban atas Temuan Mereka

Patung itu menggambarkan seorang wanita yang mengenakan pakaian terbungkus yang elegan, tetapi kepalanya hilang.

“Sayangnya, patung itu tidak bertahan hingga hari ini, tetapi dalam bentuknya yang sekarang, kita dapat melihat bahwa patung ini seukuran manusia,” kata Coşkun kepada AA.

Menurut Mark Beumer dari World History Encyclopedia, peradaban awal biasanya mengandalkan ritual dan herbal untuk menyembuhkan orang sakit, tetapi mereka juga memalingkan diri pada dewa untuk menjaga kesehatan mereka.

Orang Yunani kuno sering menyembah Hygieia bersama dewa obat Asclepius, dan kultus penyembuhan yang didedikasikan untuk mereka ada di Athena dari sekitar 500 SM sampai 500 M.

Setelah wabah mewabah di Yunani pada abad kelima SM, kultus itu menyebar, dan akhirnya mencapai Roma pada abad kedua M, menurut Science Museum Group.

Para penyembah Hygieia mendirikan patung dewi di kuil Asclepius, beberapa di antaranya terletak di Epidaurus, Korintus, Cos, dan Pergamon.

Menurut Science Museum Group, patung-patung ini sering menunjukkan dia memegang atau memberi makan seekor ular besar, yang merupakan simbol pengobatan Yunani.

Aspek budaya Yunani-Romawi menyebar ke Aizanoi ketika Kekaisaran Romawi mengambil alih wilayah tersebut pada tahun 133 SM, menurut Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki.

Selama pemerintahan Romawi, populasi kota membengkak menjadi antara 80.000 dan 100.000 orang, dan penduduk setempat sering mengunjungi berbagai atraksi di sekitarnya, termasuk Kuil Zeus, amfiteater yang menampung hingga 15.000 orang, teater dan pemandian mosaik, menurut AA.

Baca Juga: Amat Besar! Fosil Reptil Terbang Seperti Naga Ini Ditemukan di Australia, ‘Tidak Diciptakan untuk Makan Brokoli!’

Menurut Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki, kota metropolitan ini mencapai masa kejayaannya antara abad kedua dan ketiga M dan menjadi “pusat keuskupan di era Bizantium”.

Antara tahun 1970 dan 2011, Institut Arkeologi Jerman menggali sejumlah bangunan di Aizanoi, termasuk teater, stadion, gimnasium, lima jembatan, dan gua suci Meter Steune, situs keagamaan sebelum abad pertama SM.

Selain penemuan tersebut, para ahli juga menemukan patung Hygieia lainnya di wilayah tersebut.

“Selama penggalian sebelumnya di Aizanoi, temuan terkait Hygieia juga ditemukan,” kata Coşkun kepada AA.

“Situasi ini membuat kami berpikir bahwa mungkin ada beberapa konstruksi dan bangunan yang berhubungan dengan kultus kesehatan di Aizanoi selama era Romawi.”

Pada tahun 2017, tim arkeolog terpisah juga menemukan patung dewi tanpa kepala dua potong di provinsi selatan Turki, Adana.

Patung batu kapur sepanjang hampir 1,74 meter, yang berasal dari abad ketiga atau keempat SM, yang mengungkapkan bahwa penduduk sebelumnya menghargai obat-obatan dan farmakologi, menurut Hurriyet Daily News pada 2017.

Baca Juga: Arena Gladiator Romawi Berumur 1.800 Tahun Ini Ditemukan Para Arkeolog di Turki, Tempat Wisatawan Berikan Taruhan pada ‘Tontonan Berdarah’

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait