Menurut WHO, para ilmuwan menemukan bahwa varian ini memiliki sekelompok mutasi yang dapat mengatasi penghalang kekebalan pada manusia.
WHO juga mengatakan bahwa data awal menunjukkan bahwa varian Mu dapat menghindari sistem kekebalan dengan cara yang mirip dengan varian Beta yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan.
Namun, hal ini perlu diverifikasi melalui penelitian lebih lanjut.
Varian Mu pertama kali diidentifikasi di Kolombia pada Januari.
Sejak itu, kasus sporadis dan beberapa wabah yang lebih besar telah tercatat di seluruh dunia.
Di luar Amerika Selatan, kasus telah dilaporkan di Inggris, Eropa, AS dan Hong Kong.
Source | : | The Guardian |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR